Pemerintah dan Rakyat Harus Satu Kata : Selamatkan Rohingya

muslim-rohingya-diselamatkan

Pemerintah dan Rakyat Harus Satu Kata : Selamatkan Rohingya

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), KH Hasyim Muzadi meminta pemerintah melakukan diplomasi dengan Pemerintah Myanmar untuk membahas nasib etnis Rohingya yang mengungsi ke Indonesia.

“Yang penting itu ditolong dulu, karena itu soal kemanusiaan. Pakai APBN pun kami setuju, karena dana itu ada pada instansi terkait, jadi tampung dulu, tapi kalau sudah ya lakukan diplomasi ke Myanmar,” katanya di Surabaya, Senin (25/5).

ia menjelaskan pemerintah perlu menolong warga negara asing untuk alasan kemanusiaan. Terlepas dari apapun penyebabnya, apakah bencana alam, masalah politik, atau penyebab lain.

“Jangan melihat dalam kaitan dengan agama minoritas, karena soal agama itu bukan alasan,” kata Rais Syuriah PBNU yang juga mantan Ketua Umum PBNU itu.

Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam di Malang dan Depok itu menyatakan pemerintah harus menindaklanjuti faktor kemanusiaan itu dengan melakukan diplomasi. “Katakan, wahai Myanmar, di Indonesia banyak wargamu, bagaimana,” katanya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur mendesak pemerintah untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar, bahkan Indonesia pun harus menarik Dubes RI di Myanmar dan mendesak PBB untuk memberikan sanksi pada Myanmar.

“Tragedi kemanusiaan yang menimpa etnik Rohingya sungguh nyata di depan mata. Sudah ribuan jiwa melayang, ribuan jiwa lainnya merana, lari atau meninggal karena kelaparan dan kesakitan di tengah laut,” kata Ketua PW GP Ansor Jatim Rudi Tri Wachid.

Menurutnya hak kemanusiaan Rohingya harus dipulihkan dan mereka wajib dibela demi hak kemanusiaan. “Tragedi Rohingya jangan dipandang lagi sebagai isu keagamaan tapi lebih kepada pembersihan etnis. Hal ini terutama terjadi sejak adanya kudeta militer di Myanmar,” katanya.

Ia melanjutkan, perbedaan etnis minoritas baru terjadi pada tahun 1960-an ketika kudeta militer. Tahun 1980-an dikeluarkan dekrit tentang etnis dan ada 10 etnis besar yang diakui dan lainnya tidak diakui termasuk Rohingya.

“Krisis kemanusiaan dan pengabaian atas jiwa manusia di kawasan ASEAN terlalu menyolok sampai-sampai sejumlah negara bersitegang ‘adu melepas’ mandat kemanusiaannya. Urusan hidup terganjal batas teritorial dan diplomatik. Itu tidak benar,” katanya.

Hasyim menilai prinsip kemanusiaan wajib dijunjung tinggi, melebihi alasan diplomasi dan teritorial negara, seperti sikap Gubernur Aceh dan rakyatnya. Kini, nasib Rohingya menjadi tanggung jawab semua umat manusia lintas agama, etnik, dan negara.

“Dalam urusan nyawa manusia, rakyat dan pemerintah Indonesia harus satu kata: Selamatkan Rohingya! Bukan keselamatan sesaat, tapi bentuk keselamatan selayaknya sebagai manusia merdeka,” tandasnya. (rol/adj)

Komentar

Adalah sebuah kewajiban bagi kaum muslimin untuk menolong saudara-saudara seiman yang sedang mengalami musibah dan kedzaliman. Baik menghilangkan kedzaliman tersebut atau sekedar menyelamatkannya saja.

Semoga kaum muslimin bisa sadar bahwa persatuan dan kesatuan kaum muslimin diperlukan untuk menyelamatkan kaum muslimin rohingya dan kaum muslimin di seluruh dunia.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories