
sri mulyani
Defisit APBN Sebesar Rp 183 Triliun Per 31 Juli 2019
MUSTANIR.net – Per 31 Juli 2019 defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah sebesar Rp 183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Kementerian Keuangan mencatat, posisi tersebut defisit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 135,8 triliun atau 0,84 persen terhadap PDB. Namun angka tersebut tercatat lebih rendah dari pada rata-rata defisit selama tiga tahun terakhir yang mencapai Rp 202,97 triliun.
Baca Juga: ANGGARAN APBN MEMBENGKAK DI 2019
Selain itu, rasio defisit sebesar 1,14 persen terhadap PDB juga masih terjaga di bawah batas 3 persen sebagaimana ketentuan Undang Undang 17/2003 tentang Keuangan Negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kenaikan defisit disebabkan realisasi belanja negara yang meningkat, ditambah penerimaan negara juga tidak menyeimbangkan lantaran gejolak ekonomi global.
“Realisasi defisit tidak serendah yang direncanakan karena penerimaan negara lebih lemah dan belanja negara yang sangat kuat,” ungkap Sri Mulyani di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (26/8).
Baca Juga: KARTU PRAKERJA JOKOWI BEBANI APBN, MOELDOKO KATA HANYA SEMENTARA
Dari sisi pendapatan negara dan hibah hingga akhir Juli 2019, mencapai Rp 1.052,8 triliun atau 48,6 persen terhadap target APBN 2019. Pencapaian tersebut tercatat masih bisa tumbuh sebesar 5,88 persen.
Baca Juga: SRI MULYANI KLAIM PELEMAHAN RUPIAH POSITIF UNTUK APBN
“Realisasi semua pos penerimaan memperlihatkan ekonomi kita tertekan gejolak ekonomi global karena ekspor turun dan harga komoditas bergejolak turun,” sambungnya.[]
Sumber: Rmol
Baca Juga:
- SEBELUM PINDAHKAN IBUKOTA JOKOWI HARUS LIBATKAN RIBUAN AHLI, TAK CUKUP 9 AHLI
- DI IBU KOTA BARU JOKOWI MAU BANGUN PENJARA HINGGA PANGKALAN MILITER
- PROGRAM KARTU PRAKERJA JOKOWI PADA 2020 DINILAI TERLALU CEPAT DAN TERLALU PREMATUR, BEGINI BACAAN PENGAMAT