Hormati Yang Renta, Engkau Dimuliakan Di Masa Tua

thumb (3)SEORANG nenek berusia sekitar 60 tahun ditemukan oleh komunitas Apa Kabar Tuban (AKT) dalam keadaan tergelatak tak berdaya di trotoar Jalan Ronggolawe, Kota Tuban Jawa Timur.

Wanita lanjut usia (lansia) yang diketahui bernama Tarsiyah ini mengaku tidak memiliki tempat tinggal dan saudara. Melihat kondisi kesehatan Tarsiyah yang sangat buruk, ia kemudian dilarikan ke RSUD Dr. R. Koesma agar bisa mendapat perawatan. Setelah menjalani perawatan selama dua pekan, nenek tersebut mulai tak dapat perhatian dari pihak rumah sakit. Melihat kondisi nenek yang memprihatinkan, pengelola AKT menghubungi pihak Dinas Sosial Tuban agar nenek tersebut bisa dirawat di Panti Jompo.

Pihak Dinsosnakertran saat ini Selasa (10/02/2015) belum bisa memindahkan nenek tunawisma tersebut karena kondisinya yang belum memungkinkan dan menyarankan agar nenek tersebut mendapat perawatan terlebih dulu di rumah sakit.

***

Cerita di atas hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus di mana seorang lanjut usia “beruntung” mendapatkan hak atas perawatan yang mereka butuhkan dan perlakuan yang pantas mereka dapatkan. Di sisi lain, fenomena ini menunjukkan betapa orang miskin bukan sesuatu yang menjadi bagian penting yang dipikirkan di negeri ini.

Sebelum ini, Menteri Sosial (Mensos)  di era mantan Presiden Susilo B Yoedhoyono (SBY), Dr Salim Segaf Aljufri pernah mengungkapkan, orang lanjut usia terlantar di Indonesia yang tercatat sekitar 2,8 juta dari sekitar 18 juta penduduk berusia lanjut. Sedangkan jumlah lansia rawan terlantar diperkirakan sekitar 4,6 juta orang (per Mei 2013).

Pada tahun 2012, 12,5 persen dari populasi dunia adalah lansia (lansia: 60 tahun ke atas-versi PBB), diperkirakan, pada rentang tahun 2010 dan 2050, jumlah lansia akan meningkat sekitar 29 juta lansia di dunia yang mana 80 persen dari mereka berasal dari negara-negara berkembang.

Pengucilan, diskriminasi, tidak adanya dukungan dari keluarga, tempat tinggal yang kurang layak, adalah bagian dari beberapa masalah sosial yang dialami para lansia.

Padahal Islam menegaskan untuk menghormati semua orangtua (baca: lansia), adalah kewajiban semua orang. Khususnya penguada dan pihak keluarga. Dalam hal ini setiap anak memiliki tanggung jawab khusus terhadap orangtua mereka.

Allah berfirman:

وقضى ربك ألا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحسانا إما يبلغن عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لهما أف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كريما ، واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما كما ربياني صغيرا

“… dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain kepadaNya dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu. Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh  cinta  dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil”. (QR: Surah al-Isra [17]: 23-24).

Dua ayat ini mencerminkan kasih sayang, penghormatan, dan tanggung jawab yang mana Islam perintahkan terhadap setiap mukmin terhadap orangtua mereka.

Ibnu Abbas menyimpulkan, dalam Al-Qur’an ada tiga hal yang selalu dikaitkan satu sama lain sehingga mereka tak bisa dipisahkan; taat kepada Allah dan Rasul-Nya, perintah shalat dan zakat, serta bersyukur kepada Allah dan orangtua serta berbuat baik kepada mereka.

Disebutkan dalam hadits, seorang lelaki mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan berkata; “Ya Rasulullah, siapakah orang yang patut aku berbakti kepadanya? Nabi menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Lalu siapa?” Nabi menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Lalu siapa?” Nabi menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Lalu siapa?” Nabi menjawab: kemudian Ayahmu.” (Riwayat al-Bukhari-Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah juga bersabda ketika ditanya tentang dosa-dosa besar, Nabi menjawab: “Syirik (mempersekutukan Allah), durhaka terhadap orangtua, membunuh jiwa manusia, dan memberi kesaksian palsu.” (Riwayat al-Bukhari)

Setiap manusia berhak dihargai dan dimuliakan karena ia bagian dari hak asasi manusia.

Beberapa tahun terakhir kita temukan beragam kasus penelantaran lansia yang semakin hari semakin meningkat. Sudah banyak pertemuan atau simposium yang membahas permasalahan ini.

Di Indonesia, tanggal 29 Mei pun didaulat sebagai Hari Lanjut Usia Nasional sebagai bentuk kepedulian negara terhadap para lansia dan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap isu sosial tersebut.

Kasih sayang dan penghormatan terhadap orangtua adalah salah satu dari elemen penting dalam Islam.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sendiri bersabda: “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang muda dan tidak menghormati orang yang lebih tua.” (Riwayat at-Tirmidzi).

Hadits ini merupakan bukti bahwa penghormatan terhadap orangtua secara umum adalah juga merupakan tanggung jawab sosial.

Penutup

Dalam siklus kehidupan, muda atau tua hanyalah masalah waktu. Mereka yang muda suatu saat pasti akan menjadi tua. Islam mengingatkan kita semua mengenai sifat alami dari kondisi manusia.

Rasulullah bersabda, “Jika seorang pemuda menghormati seorang renta karena usianya, maka Allah akan memerintahkan seseorang untuk menghormatinya saat ia beranjak tua.” (Riwayat at-Tirmidzi)

Semoga Allah menolong kita semua agar mampu melaksanakan tanggung jawab kita terhadap orangtua, mencintai dan menghormati mereka, dan memberi contoh yang baik terhadap anak-anak kita. Wallahu a’lam.*/Karina Kaffinch, pengajar di STIS Putri Balikpapan

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories