Inilah Agenda Harian Seorang Muslim yang Patut Kita Amalkan

Amalan-Harian-Seorang-Muslim

Seorang Muslim hendaknya selalu melakukan aktivitasnya semaksimal mungkin meniru sunnah Rasulullah SAW. Berikut ini adalah ageda harian seorang Muslim yang patut kita tiru dan amalkan. Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal sholih yang akan memperberat timbangan kebaikan kita di yaumil akhir nanti.

1. Agenda Pada Sepertiga Malam Akhir

a. Menunaikan shalat Tahajud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat Witir,
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga adzan Subuh.

Rasulullah SAW bersabda :

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata : “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan adzan untuk shalat Subuh,

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan”. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah Fajar di rumah dua rakaat,

Rasulullah SAW bersabda :

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah Fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (HR. Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi SAW pada dua rakaat sunnah Fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad.”

c. Menunaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, khususnya bagi laki-laki,

Rasulullah SAW bersabda :

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh”. (Muttafaqun ‘alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al Qur’an hingga waktu iqamat shalat,

Rasulullah SAW bersabda :

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak”. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki/mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi,

Dalam hadits Nabi SAW disebutkan :

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

”Nabi SAW jika selesai shalat Fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (HR. Muslim)

Agenda prioritas : Membaca Al Qur’an. Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya waktu Fajar itu disaksikan (Malaikat). (QS. Al-Isra: 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu :

– Membaca ½ hizb dari Al Qur’an untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 1 kali,
– Membaca 1 hizb dari Al Qur’an untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 2 kali,
– Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan Shalat Dhuha Walau Hanya Dua Rakaat

Rasulullah SAW bersabda :

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat Kerja atau Belajar Dengan Berharap Ridho Allah

Rasulullah SAW bersabda :

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa Nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (HR. Bukhari)

Dalam hadits lainnya, Nabi SAW juga bersabda :

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (HR. Muslim)

Menyibukkan diri dengan berdzikir sepanjang hari. Allah SWT berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah, maka hati akan menjadi tenang”. (QS. Ra’ad : 28)

Rasulullah SAW bersabda :

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah”. (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban)

5. Agenda Saat Shalat Dzuhur

a. Menjawab adzan untuk shalat Dzuhur, lalu menunaikan shalat Dzuhur berjamaah di masjid khususnya bagi laki-laki,

  1. Menunaikan sunnah Rawatib sebelum Dzuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Dzuhur.Rasulullah SAW bersabda :مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari, maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (HR. Muslim)
  1. Agenda Saat dan Setelah Shalat Ashar
    a. Menjawab adzan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid,
    b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada),Rasulullah SAW bersabda :مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain, kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna.” (Thabrani – hasan shahih) 

    c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah.

    Rasulullah SAW bersabda :

    وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

    “Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya.”

    Agenda prioritas : Membaca Alquran dan berkomitmen semampunya untuk :
    – Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 1 kali,
    – Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 2 kali,
    – Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

    7. Agenda Sebelum Maghrib

    a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al Qur’an,
    b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media,
    c. Menyibukkan diri dengan doa.

    Rasulullah SAW bersabda :

    الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

    “Doa adalah ibadah.”

    8. Agenda Setelah Terbenam Matahari

    a. Menjawab adzan untuk shalat Maghrib,
    b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki),
    c. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat,
    d. Membaca dzikir sore,
    e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya’ lalu melangkahkan kaki menuju masjid,

    Rasulullah SAW bersabda :

    مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

    “Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (HR. Muslim)

  1. Agenda Pada Waktu Shalat Isya’a. Menjawab adzan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid,
    b. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Isya – 2 rakaat,
    c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturrahim,
    d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid,
    e. Dakwah melalui media atau lainnya,
    f. Melakukan mudzakarah,
    g. Menghafal Al Qur’an,Agenda prioritas : Membaca Al Qur’an dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk :
    – Membaca ½ hizb dari Al Qur’an untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 1 kali,
    – Membaca 1 hizb dari Al Qur’an untuk mendapatkan khatam Al Qur’an sebanyak 2 kali,
    – Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu Muslim. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah kepada Allah SWT, insya Allah. Wallahu a’lam...

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories