Manusia Makin Rakus, Bumi Makin Letih
Manusia Makin Rakus, Bumi Makin Letih
Mustanir.com – Setiap tahunnya, Global Footprint Network – sebuah think tank internasional dengan lebih dari 90 organisasi mitra – menghitung seberapa banyak sumber daya alam yang telah dieksploitasi manusia, dengan harapan manusia bisa lebih berhati-hati menjaganya, mengingat kondisi Bumi sudah ‘lampu merah’.
Berapa konsumsi manusia? Saat ini manusia mengkonsumsi sumber daya rata-rata setara dengan 1,6 planet Bumi. Dibutuhkan 1,6 kali luas Bumi yang ada untuk menopang kehidupan manusia. Artinya, saat ini manusia menggunakan sumber daya alam lebih banyak dari yang seharusnya. Konsumsi tersebut berbeda-beda di tiap wilayah. Misalnya masyarakat di Amerika, mengonsumsi satu setengah kali lebih banyak daripada masyarakat Jerman.
Pembakaran bahan bakar fosil dan kayu mencapai 60 persen jejak kerusakan ekologi. Cina, Amerika Serikat, Uni Eropa dan India adalah penghasil emisi CO2 terbesar di dunia.
Hutan Makin Botak. Hutan menyediakan kayu, bahan baku yang sangat berharga bagi banyak hal, seperti produksi kertas. Kayu amat penting dalam mencegah erosi tanah, menyimpan air dan sangat diperlukan dalam siklus iklim, termasuk sebagai penyerap CO2. Namun jutaan hektar hutan hilang setiap tahunnya.
Bisakah kita memberi makan semua orang? Populasi berkembang. Kawasan baru tumbuh di mana-mana. Pada saat bersamaan, dunia kehilangan lahan pertanian karena pembangunan perkotaan. Erosi dan degradasi tanah terjadi. Saat ini, warga Uni Eropa masing-masing rata-rata menggunakan 0,31 hektar lahan pertanian untuk konsumsi makanan. Padahal, jika didistribusikan secara adil di seluruh dunia, semua orang hanya berhak 0,2 hektar.
Penangkapan Ikan Terlalu berlebihan. Karena manusia menangkap ikan secara berlebihan maka kesulitan pula untuk memulihkan stok makanan laut. Sepertiga stok ikan ikan tangkapan di dunia dieksploitasi berlebihan. Emisi CO2 juga mengasamkan lautan dan mengakibatkan kondisi hidup yang lebih sulit bagi makhluk laut.
Kelangkaan air bersih. Program Lingkungan PBB memperkirakan bahwa hampir setengah dari populasi dunia akan menderita kekurangan air bersih pada tahun 2030. Cadangan air tanah menjadi semakin langka dan sering terkontaminasi. Tingkat cemaran di sungai, danau dan lainnya akibat buangan dari pertanian dan limbah rumah tangga di beberapa tempat, begitu tinggi. Bahkan hewanpun tak layak mengonsumsinya.
Swasembada 1,8 hektar lahan. Setiap manusia membutuhkan 1,8 hektar lahan untuk hidup, — misalnya untuk makan, transpor, energi, dsb–dan sampah yang harus kembali dibuang ke alam. Tapi rata-rata warga Jerman, misalnya, menghabiskan hingga 5,1 hektar. Pada tahun 2016, kapasitas biologis Jerman sudah kelelahan dan mengorbankan negara lain atau generasi mendatang. (dw/adj)