
Maulid Nabi Sumenep: ‘Kalau ingin Selamat Tegakkan Hukum Allah!’
Foto: shautululama
MUSTANIR.COM, Sumenep, Madura – Jumat, 9 Nopember 2018, Majlis Taklim Sabilal Muhtadin menyelenggarakan Dzikra Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H, bertempat di halaman Masjid Sabilar Rosyad, Guluk-guluk Sumenep.
Dalam peringatan Maulid kali ini yang dibahas tentang meneladani Rasulullah SAW dengan Kaffah. Hadir sebagai pembicara Al Mukarram KH Raden Ating Yasin Muthohar, Pegasuh Mahad Al-Abqori Serang Banten.
Acara diawali dengan pembacaan pembacaan Kalam Ilahi dan shalawat Nabi.
Mengawali tausyiyahnya, KH Yasin Muthohar, mengajak para jamaah untuk senantiasa membaca shalawat pada Rasulullah SAW, agar para jamaah dilapangkan rizkinya, yang sakit diangkat penyakitnya, dan para pejuang dimenangkan oleh Allah SWT. Serentak ajakan itu disambut dan diaminkan oleh peserta.
“Kalau kita ingin hidup kita senantiasa mendapatkan Ridha Allah SWT, kuncinya kita harus meneladani Rasulullah SAW secara kaffah dalam semua aspek kehidupan”, uangkap KH Yasin Muthohar, Pegasuh Mahad Al-Abqori Serang Banten, mengawali ceramahnya.
Kyai Yasin menyerukan bahwa ummat Islam harus senantiasa mengkampanyekan penerapan syariat Islam sebagai kunci keluar dari krisis.
Seperti dahulu pernah ditanyakan Khalifah Umar –salah seorang pemimpin kaum muslimin yang visioner– kepada para shahabat,
“Siapakah di antara kalian yang pernah mendengar Sabda Nabi SAW tentang fitnah (krisis)?. Salah seorang shahabat yakni Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA menjawab, Wahai Amirul Mukminin, saya sungguh pernah mendengar Rasulullah SAW tentang krisis itu. Wahai Ali, jika begitu ceritakan kepada kami Sabda Nabi tentang krisis tersebut”, pinta Khalifah Umar bin Khatthab. Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Nanti akan banyak terjadi fitnah menimpa ummat kita. Lalu aku bertanya, “apa gerangan jalan keluar dari krisis tersebu Ya Rasul?”. Beliau SAW menjawab, “Jalan keluar dari krisis tersebut adalah Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya”.
Jadi sudah jelas keduanya adalah solusi keluar dari berbagai krisis, sebagaimana telah banyak dijelaskan oleh para Ulama, terang Kyai Yasin.
Beliau melanjutkan, “Jadi tidak usah ke Amerika, Inggris, Perancis, atau Belanda, tidak usah bertanya pada orang kafir atau studi banding ke barat. Cukup buka Al-Quran dan Hadits Nabi SAW, buka Atsar para shahabat dan ijtihad para Ulama”.
Adalah Imam Malik rahimahullah, salah seorang guru Imam Syafii RA, pernah menyatakan bahwa Sunnah Nabi SAW itu seperti perahu Nabi Nuh. Barang siapa naik di atas perahu tersebut akan selamat dan siapa yang enggan naik akan tenggelam.
Nabi Nuh AS membuat perahu di dataran tinggi karena diperintah oleh Allah SWT walaupun dicela dan dianggap gila oleh ummat beliau. Akhirnya terbukti setelah terjadi banjir bandang, gunung tertinggi di jaman beliau akhirnya tenggelam dan perahu yang dibuat Nabi Nuh bisa berjalan.
Karena itu, jika sudah merupakan perintah Allah jangan banyak tanya. Jika Al Quran dan hadits mengatakan A, jangan banyak tanya. Jika hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa bendera Nabi SAW itu berwarna hitam dan bertuliskan kalimat Tauhid, jangan banyak protes, pungkas Kyai Yasin.
Di akhir ceramahnya, beliau menyimpulkan bahwa dibalik perintah Allah pasti ada kebaikkan. Siapa mengikuti Sunnah dia seperti naik perahu Nabi Nuh akan selamat, tapi siapa yang tidak mau mengikuti sunnah maka dia akan tenggelam. Indonesia akan tenggelam jika tidak mau naik perahu Nab Nuh, yaitu Sunnah Nabi SAW. Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah jalan keselamatan.
Sebagai penutup, beliau menyerukan kepada para pemimpin dan seluruh kaum muslimin untuk menerapkan hukum-hukum Allah SWT dalam berbagai aspek kehidupan jika ingin keluar dari berbagai krisis.
“Dari dataran tinggi Payudan, Wahai para pemimpin negeri ini, wahai Presiden, wahai Ketua MPR, wahai Ketua DPR, wahai para Jenderal, wahai para Polisi, wahai seluruh bangsa Indonesia, tidak akan beres negeri ini kecuali dengan Islam. Islamlah yang akan bisa menyelamatkan negeri ini. Syariat Allahlah yang akan bisa menyelamatkan negeri ini. Kalau kita semua ingin selamat dari murka Allah SWT, maka mari kita semua tegakkan hukum Allah SWT di negeri ini, Allahu Akbar!
Sumber: shautululama.org