Otoritas Palestina adalah “Pihak Asing” di Tanah Palestina

MUSTANIR.net – Perdana Menteri Otoritas Palestina menyatakan bahwa pemerintah Palestina siap mengemban tanggung jawab di Jalur Gaza sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya. “Kita harus bertindak cepat menuju pemulihan, rekonstruksi, dan perdamaian Palestina,” katanya di Norwegia (15-1-2025) bertepatan dengan pengumuman gencatan senjata antara pimpinan Hamas dan Zionis.

Namun, menurut aktivis dakwah Dr. Abdullah Robin yang dirilis media dakwah ideologis Palestina, pernyataan tersebut justru mendapat cemoohan banyak warga Palestina akibat ketakpedulian Otoritas Palestina terhadap penderitaan warga Gaza.

“Otoritas Palestina adalah ‘pihak asing’! Segala yang dilakukannya, meskipun atas nama bangsa dan rakyatnya, adalah untuk menyenangkan AS dan entitas Zionis Yahudi,” ucapnya, Ahad (19-1-2025).

Ia menilai, Otoritas Palestina kurang memberikan perlawanan terhadap serangan terus-menerus pemukim Zionis terhadap warga Palestina, juga propertinya di Tepi Barat.

“Lebih buruk dari itu, Otoritas Palestina secara terbuka bekerja sama dengan pendudukan Zionis melawan gerakan perlawanan dan telah mengubah kamp pengungsi Jenin menjadi mini-Gaza baru,” ungkapnya.

Otoritas Palestina, lanjutnya, telah mengepung kamp tersebut, memutus layanan dasar, dan melancarkan serangan mematikan terhadap pejuang perlawanan bersenjata yang justru dicap Otoritas sebagai penjahat.

Banyak Persoalan

Robin menerangkan, masih banyak persolan yang belum terselesaikan, setidaknya secara publik, tentang apa yang akan terjadi dalam hal tata kelola Gaza setelah gencatan senjata awal dan pertukaran tahanan yang sekarang disepakati.

“Jika mencermati kesepakatan serupa Juli tahun lalu, Zionis dan Hamas telah mengisyaratkan penerimaan terhadap rencana ‘tata kelola sementara’ yang akan dimula di mana Hamas dan Zionis tidak akan memerintah Gaza ,” jelasnya.

Bahkan sebagaimana diberitakan Washington Post, ujarnya, keamanan di Gaza akan disediakan oleh pasukan yang dilatih AS dan didukung sekutu Arab moderat.

Otoritas Palestina, ulasnya, hanya mencari legitimasi dan persetujuan, bukan dari rakyatnya yang sekarang diserang dan dibunuhnya secara langsung di Jenin, melainkan dari para penguasa Barat yang telah memberinya tugas.

“Oleh karena itu, tidak ada perbedaan antara Otoritas Palestina atau ‘badan sementara’ yang didukung Barat karena dapat mengambil bagian dari kontrak miliaran dolar untuk membangun kembali Gaza. (Syaratnya), harus melalui tangan siapa pun yang diizinkan untuk bertanggung jawab di sana,” jelasnya. []

Sumber: M News

About Author

Categories