PKS: Ada Aktivitas Kontra Intelijen Kaitkan HTI dan #2019GantiPresiden
Politikus PKS Mardani Ali Sera. foto: cnn
MUSTANIR.COM, Jakarta – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menyatakan ada aktivitas kontra intelijen di balik pemasangan spanduk #2019GantiPresiden berlogo Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Partai Keadilan Sejahtera di sejumlah lokasi di Pontianak, Kalimantan Barat.
Menurutnya, pemasangan spanduk itu ditujukan untuk mendiskreditkan kampanye #2019GantiPresiden.
“Saya melihat ini kontra intelijen. Ada yang melakukan untuk mendiskreditkan,” ujar Mardani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/8).
Logo PKS dan HTI memang terpampang pada sejumlah spanduk deklarasi #2019GantiPresiden di sejumlah lokasi di Pontianak, Kalbar.
Selain memuat slogan #2019GantiPresiden serta foto Mardani dan Neno Warisman, dalam spanduk itu juga memuat tulisan ‘saatnya khilafah ditegakkan’.
Mardani mengatakan kampanye #2019GantiPresiden tidak memiliki afiliasi dengan parpol seperti PKS atau ormas HTI.
Bahkan, ia mengatakan pihaknya tidak mungkin melibatkan HTI yang notabene sudah dilarang oleh pemerintah.
“HTI, kan, sudah dilarang pemerintah. Kami tidak mau masuk ke dalam domain itu,” ujarnya.
Mardani menyatakan gerakan #2019GantiPresiden bagian dari pendidikan politik. Gerakan itu diklaim mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih presiden di Pilpres 2019.
“Jadi dulu ada memilih presiden karena ganteng, ada pilih presiden karena turun ke gorong-gorong. Kita ingin berhentikan, pilih yang punya kapasitas, punya integritas,” ujar Mardani.
Sebagai inisiator, Mardani mengatakan bertanggungjawab atas gerakan #2019GantiPresiden. Sebab, ia menilai gerakan itu telah menjadi gerakan masyarakat.
Bukti gerakan tersebut sebagai gerakan masyarakat, kata dia, terlihat dari penyelenggara deklarasi yang dilakukan di tempat sederhana. Bahkan, biaya operasional acara tersebut diperoleh lewat patungan.
“Ini gerakan rakyat, jadi ini berjalan,” ujarnya.
(cnnindonesia.com/27/8/18)