
Relawan Sarung Jokowi Dikerahkan untuk Raup Suara Pesantren
Relawan sarung Jokowi dikerahkan untuk menyasar pemilih di kalangan pesantren. foto: cnn
MUSTANIR.COM, Jakarta – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mendeklarasikan relawan ‘Sarung Jokowi’ sebagai bentuk dukungan pada bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Romi, sapaan Romahurmuziy, sarung menjadi identitas bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf yang kerap menggunakan kain tersebut di hadapan publik. Bahkan Ma’ruf dalam deklarasi capres-cawapres beberapa waktu lalu juga tampil menggunakan sarung.
“Pak Jokowi ini pemimpin yang paling sering menggunakan sarung, Kiai Ma’ruf juga saat ke KPU pakai sarung. Jadi Sarung Jokowi ini identitas yang mudah dikenal yang akan melekat kepada Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf,” ujar Romy saat memberikan keterangan pers di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (19/8).
Di sisi lain, lanjut Romy, deklarasi Sarung Jokowi ini merupakan bentuk keprihatinan atas maraknya ujaran kebencian maupun hoaks yang menyebut pemilihan Ma’ruf sebagai cawapres bentuk politisasi ulama.
Sementara, menurutnya, di kubu lawan justru tak memilih cawapres dari kalangan ulama meski telah melakukan pembahasan melalui ijtimak ulama beberapa waktu lalu.
“Saya berharap narasi-narasi yang menjatuhkan martabat ulama tidak lagi digunakan dalam kontestasi ke depan karena kami menghormati ulama,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan itu, pihaknya bakal mendonasikan sekitar satu juta sarung ke 14 ribu pesantren di Indonesia. Nantinya, kata Romy, akan dibentuk kepala pos di tiap pesantren tersebut untuk mengerahkan pemenangan Jokowi-Ma’ruf.
“Kita harap kepala pos di tiap pesantren ini bisa menambah 14 juta suara untuk Jokowi-Ma’ruf pada pemilu 2019,” tuturnya.
Dalam struktur gerakan tersebut, ada nama Komisaris Jenderal Purnawirawan Polisi Anang Iskandar sebagai dewan pembina gerakan Sarung Jokowi.
Mantan Kabareskrim dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu, kata Romy, juga salah satu calon legislatif dari PPP untuk daerah pemilihan Jawa Timur VI yang meliputi Blitar, Kediri, dan Tulungagung.
(cnnindonesia.com/19/8/18)