
Syariah Allah Satu-Satunya yang Membawa Kebaikkan untuk Dunia
Mudazakaroh Ulama Aswaja Sleman. Foto: shautululama
MUSTANIR.COM, Sleman – Mudzakaroh Ulama Yogyakarta kembali diselenggarakan, dengan tajuk Meneladani Kepemimpinan Rasullullah SAW. Pada kesempatan ini acara diadakan di Pondok Tahfidz Al-Ihsan Panggeran, Triharjo pada Sabtu dan dihadiri Ulama Dan Asatidz dari Sleman (24/11).
Ustadz Iful Fitrah, Pengasuh Pondok Pesantren At Tasniim Yogyakarta, menyatakan, “Bukti cinta kepada Allah dan Rasul, ditunjukkan dengan kita mengikuti Rasul, mengikuti Rasul sama dengan mengikuti islam secara totalitas. Mengikuti islam yang akan menjadi rahmatan bagi semesta. Indonesia itu kecil, bukan hanya Indonesia yang akan mendapat rahmatnya, tapi seluruh dunia.”
Hadir pula dalam acara ini, Abah Kyai Narko Abu Fikri, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qowwy. Beliau menjelaskan bahwa rasul adalah teladan di seluruh bidang kehidupan. Baik di bidang rumah tangga atau bersosial di masyarakat. Duniapun mengakui manusia paling unggul nomer satu adalah Nabi Muhammad SAW.
Sampai kapanpun, Rasul adalah insan paling berjasa bagi sejarah umat manusia. Oleh karena itu, jika ada yang mengatakan syariat Islam menyalahi dasar negara, tentu kita tidak percaya. Rasulullah SAW menerapkan seluruh syariah Islam secara paripurna untuk mengatur kehidupan. Mulai dari ekonomi, sosial, dan politik untuk keberkahan seluruh manusia
Lebih lanjut, Abah Kyai Narko Abu Fikri mengajak agar di bulan kelahiran baginda nabi ini, kita harus semakin meneladani Rasul. Semakin meningkatkan kecintaan kepada Beliau. Seseorang itu bersama orang yang dicintai. Walau dalam dakwah ini ada cobaan dan godaan, tapi tetaplah lurus maka insyaAllah kita akan bersama Rasul kelak. Tantangan yang semakin besar jangan menjadikan kita takut karena Allah bersama kita. Tegaknya Islam ada pada kita, juga tegaknya institusi yang menegakkan Islam sehingga umat dan agama ini bangkit lagi terletak di tangan kita.
Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Ustadz Iful Fitrah melalui pemaparan tentang konsep iman. Iman itu sangat mudah diucapkan, tetapi seseorang ketika mengatakan aku beriman, hakikatnya dia belum beriman. Iman itu tidak cukup dikatakan di lisan. Bukti keimanan itu adalah dengan menerapkan Islam sesuai yang dibawa oleh Rasul. Kita beriman kepada Allah memastikan kita mengikuti Rasul. Yaitu mengikuti syariah Rasul, yakni Islam. Rasul itu tidak sekedar manusia namun beliau adalah Islam yang berjalan. Mengikuti Rasul berarti mengikuti Islam.
Mengikuti Rasul dan islam jangan setengah-setengah. Karena kecintaan yang total, menghasilkan ketaatan yang total. Allah berfirman, masuklah kalian ke dalam islam secara kaffah. Totalitas menurut Imam Ibnu katsir, artinya Allah memerintahkan para hambanya yg beriman mengambil semua syariatNya.
Di akhir sesinya ustadz Iful Fitrah memaparkan bahwa “Jika sekarang ada yang mengopinikan bahwa penerapan syariah akan mengacaukan negeri, itu adalah ungkapan yang tidak waras, orang gila. Hanya orang kafir yang berkata seperti itu, syariah Allah adalah satu satunya yang akan membawa kebaikan bagi seluruh dunia”.
Sumber: shautululama.org