Teroris Hindu Bakar Masjid dan 17 Rumah Muslimin di India
Teroris Hindu Bakar Masjid dan 17 Rumah Muslimin di India
Mustanir.com – Warga Muslim di Desa ATali, Ballabgarh, Faridabad, India, harus melarikan diri, meninggalkan rumah-rumah mereka yang dibakar oleh teroris Hindu awal pekan ini. Demikian laporan OnIslamNet (27/05).
“Kami baru saja mulai shalat ketika mereka menyerang. Mereka bergerombol sekitar sepuluh orang dan menyerang setiap rumah,”, kata Isal, seorang Muslim di Faridabad, kepada Indian Expess (27/05).
“Batu bata dan tabung-tabung gas dilemparkan ke dalam rumah oleh mereka. Mereka merusak rumah dengan menghantamkan tongkat bisbol. Kami terpaksa melarikan diri, atau mengunci diri kami di dalam rumah.”
“Tak lama kemudian, mereka menyiram bensin ke rumah kami, dan membakar rumah kami,” tutur Isal.
Tindakan terorisme oleh warga Hindu ini terjadi Senin malam lalu, ketika Muslimin baru mulai shalat Maghrib.
Para penjahat Hindu tersebut beralasan bahwa Muslimin membangun masjid tanpa izin. Padahal izin telah dikeluarkan oleh pengadilan. Tapi para ekstremis Hindu bersikeras bahwa pembangunan masjid itu bertentangan dengan perintah pengadilan.
Serangan ini membakar masjid dan 17 rumah Muslimin di sekitar masjid. Satu toko milik Muslim juga habis dibakar.
Kini desa itu kosong melompong setelah Muslimin melarikan diri demi menyelamatkan jiwanya. Rumah-rumah kosong dan pintu-pintu serta jendela-jendela terbuka, dan barang-barang ditinggal begitu saja.
Muslimin yang marah kemudian berdemo pada hari Selasa, menyatakan bahwa polisi lambat dalam mengatasi masalah ini dan mengabaikannya.
“Polisi tidak bertindak apapun. Bahkan setelah 36 jam atas serangan itu, mereka tidak menahan satu orang pun. Polisi itu memberi kesempatan bagi para pelaku untuk menghilangkan barang bukti dan kabur,” kata Sahil Ahmed, seorang Muslim di sana.
Salah seorang Muslim bernama Buddhan Khan, menderita luka bakar parah di kedua tangannya. Dalam kesaksiannya, Buddhan Khan berkata, sekelompok laki-laki teroris Hindu mengikat dan menyiram tangannya dengan bensin, kemudian membakarnya.
“Saya lihat sendiri tangan saya terbakar. Dan saya ingat rasa pedih itu. Sungguh itu sangat pedih sakitnya tak tertahankan. Mereka mengikat saya, dan mereka menahan saya, ketika tangan saya terbakar. Mereka berkata, ‘Itu hukuman karena membangun masjid di Tanah mereka,” kata Khan yang masih lemah kondisinya.
Dia berhasil melarikan diri dari para teroris Hindu itu, ketika beberapa pemuda Muslim keluar dari masjid. “Saya lari menuju sebuah kolam dan saya masukkan tangan saya ke air. Ketika itu, baru polisi datang dan kejahatan itu berhenti,” tuturnya.
Polisi baru tiba ketika kejahatan telah terjadi.
“Orang-orang yang cedera, dibawa ke rumah sakit dengan bus. Beberapa orang Hindu sendiri juga terluka dan mereka juga dibawa ke rumah sakit,” kata seorang polisi.
Ada sekitar 180 juta Muslimin di India, yang mayoritasnya Hindu. Ini berarti sekitar 13 persen dari jumlah penduduk. Kaum Nasrani sendiri hanya berjumlah kurang dari 3 persen.
Kejahatan terorisme Hindu kepada Muslimin India ini bukan yang pertama. Setidaknya tiga orang Muslimin India gugur dibunuh, dan beberapa terluka, ketika para perusuh Hindu menyerang sebuah desa yang mayoritasnya Muslimin, di wilayah Bihar, India, Januari 2015 lalu.
Di Uttar Pradesh, puluhan Muslimin gugur ketika terjadi bentrokan antara Hindu-Muslim pada tahun 2013 di Muzaffarnagar. Kejahatan teroris Hindu di Muzaffarnagar mengakibatkan 60 gugur, dan membuat 70.000 Muslimin Indonesia terpaksa melarikan diri, meninggalkan rumahnya. (antiliberal/adj)