Analisa Nyeleneh Buya Syafii Tentang Kebangkitan Komunis
foto: kompas.com
MUSTANIR.COM, YOGYAKARTA – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif memandang isu kebangkitan komunis di Indonesia hanya mimpi di siang bolong. Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini juga tidak percaya kebangkitan komunisme di Indonesia akan terjadi.
“Apa (Isu kebangkitan Komunisme di Indonesia) itu bukan mimpi di siang bolong. Saya kok enggak begitu percaya,” ujar dia, Senin (18/09/2017).
Buya menyampaikan, di mana-mana komunisme sudah runtuh. Di Rusia, sekarang komunisme tinggal 13 persen. Di China, komunisme sudah ditinggalkan dan menjadi kapitalis. Hanya tinggal Kim Jong Un di Korea Utara. Itu saja, mungkin hanya dipakai oleh Kim Jong Un sebagai alat menjadi seorang diktator.
“Di mana-mana komunisme sudah runtuh kok. Jadi saya enggak begitu percaya kebangkitan Komunisme,” ucapnya.
Menurut Buya, tahun 1950-an dan 1960-an Partai Komunis Indonesia (PKI) bisa kuat di Indonesia karena memang ada negara-negara kuat komunis yang menyokongnya. Namun sekarang sudah tidak ada lagi yang menyokong komunisme.
“Kebangkitan Komunisme itu seakan-akan dibuat-buat,” sebutnya.
(kompas.com/19/9/2017)
Komentar:
Cukup nyeleneh! Yang namanya ide atau gagasan itu tak mengenal kata mati. Ia akan tetap hidup meski pengusungnya sudah mati. PKI memang telah dibubarkan, tapi jangan lupa, komunisme adalah sebuah ide. lebih tepatnya adalah sebuah ideologi.
Kekhawatiran masyarakat akan berkembangnya ide ini tidaklah berlebihan. menurut pengamat setidaknya ada beberapa indikasi kebangkitan eks PKI pada akhir-akhir ini yakni adanya tuntutan pihak yang mengatasnamakan keturunan anggota PKI agar negara meminta maaf kepada PKI akibat peristiwa 1965 sebagai syarat rekonsiliasi nasional, kemudian juga adanya tuntutan agar pemerintah mengusut kuburan massal anggota PKI 1965. []