Arab Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran
Arab Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran
Mustanir.com – Arab Saudi telah mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul serangan Sabtu (2/1) terhadap kantor kedutaan negara itu di Teheran. Dilansir dari Al Jazeera, Senin (4/1), Menteri Luar Negeri Arab, Adel al Jubeir, menyampaikan pengumuman tersebut pada Ahad (3/1) kemarin. Kementerian Luar Negeri mengatakan, mereka akan meminta misi diplomatik Iran untuk meninggalkan Saudi dalam waktu 48 jam.
Sementara itu, staf diplomatik Saudi telah dievakuasi dan sedang dalam perjalanan kembali ke negaranya. Laporan-laporan mengatakan, pesawat yang membawa staf diplomatik Saudi telah mendarat di Dubai, Uni Emirat.
(Baca Juga: Pengunjuk Rasa Iran Serbu Kedubes Arab Saudi).
Dalam konferensi pers di Riyadh, Jubeir mengungkapkan, selama aksi protes di Teheran, perwakilan diplomatik Saudi telah meminta bantuan dari Kementerian Luar Negeri Iran. Namun, permintaan itu diabaikan sebanyak tiga kali.
Menyebut serangan atas kedutaannya di Teheran sebagai tindakan agresi, Jubeir membeberkan bahwa Iran memang memiliki sejarah melanggar misi diplomatik. Ia mencontohkan, insiden serangan Kedutaan Besar AS di Teheran pada 1979 dan Kedutaan Besar Inggris pada 2011.
(Baca: Saudi Eksekusi Mati 47 Orang dan Seorang Ulama Syiah)
“Agresi yang berlangsung terhadap misi diplomatik ini adalah pelanggaran terhadap semua perjanjian dan konvensi internasional,” katanya. Jubeir juga menyebut, hal itu merupakan bagian dari upaya Iran untuk mengacaukan wilayah tersebut. (rol/adj)
(Baca: Fakta tentang Ulama Syiah Nimr Al Nimr)
Komentar Mustanir.com
Hubungan diplomatik Saudi dan Iran, akhirnya terputus hanya karena insiden yang mengakibatkan terbakarnya gedung kedutaan Saudi di Teheran terbakar. Entah logika ini juga akan masuk atau tidak jika seandainya Saudi juga menggunakan logika demikian untuk memutus hubungan kerjasama dengan Amerika karena Amerika telah banyak mengakibatkan kerusakan di dunia Islam.
Sepertinya logika tersebut terhalangi oleh kepentingan politik Saudi yang lebih besar dibandingkan harus menggunakan kacamata ukhuwah Islamiyyah dalam bekerja sama dengan Amerika. Karena akan merugikan kepentingan Saudi. Ya, inilah fakta di dunia Islam saat ini, bahwa kepentingan dalam negeri mereka lebih penting dibandingkan kepentingan ukhuwah Islam. Nasionalisme di Arab adalah racun yang menghalangi bersatunya umat Islam dibawah ukhuwah Islam.