Astagfirullah…!!! Pelaku Klitih Bacok Dada Kanan Ilham Hingga Tembus ke Paru
Astagfirullah…!!! Pelaku Klitih Bacok Dada Kanan Ilham Hingga Tembus ke Paru
MUSTANIR.COM, Bantul – Kedua bola mata lelaki itu tampak memerah, sesekali air mata menetes di pipinya.
Siang itu memang menjadi hari yang tak bisa dilupakan, lantaran jenazah sang adik, Ilham Bayu Fajar (17), harus diberangkatkan ke liang lahat.
Sementara sebelumnya, Minggu (12/3/2017) dini hari Ilham meninggal tepat pangkuanya, akibat ditusuk segerombolan orang tak dikenal.
Pria itu adalah Fernando Suryo Pangestu (19), kakak Ilham. Dia tak habis pikir kenapa hidup adiknya berakhir seperti ini.
Padahal selama ini Ilham dikenal sebagai anak yang tidak neko-neko.
Buktinya Ilham yang juga tercatat sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Piri 1 Yogyakarta, tak pernah memiliki musuh dengan lainnya.
“Tidak punya musuh, dia gampang akur,” ujarnya, Minggu (12/3/2017).
Ilham sendiri adalah anak kedua dari empat bersaudara, sementara Fernando adalah anak pertama dari keluarga Tedi Efrienza, yang selama ini berdiam di Desa Banguntapan, Bantul.
Tapi kini keluarga tersebut tak lagi lengkap, setelah Ilham meninggal akibat diserang orang-orang tak bertanggungjawab.
“Adik saya pengen sekolah DJ (disc jockey),” kenang Fernando.
Tapi kini keinginan adiknya kandas, sebelum adiknya benar-benar jadi DJ profesional. Takdir sudah berkata, meski berat pihak keluarga mengikhlaskan kepergian Ilham.
“Sebelum kejadian ini memang saya punya firasat enggak enak, sudah dua bulan ini saya gelisah,” lugas Fernando.
Kini kegelisahan yang dirasakan Fernando terjawab sudah, sang adik tercinta harus meninggalkannya beserta keluarga.
Sempat Buat Video
Ilham adalah korban pembacokan orang tak dikenal Minggu (12/3/2017) sekitar pukul 00.30 di Jalan Kenari, yang lokasinya berdekatan dengan pusat pemerintahan Kota Yogyakarta.
Mulanya Ilham dan kakaknya, Fernando bermain dengan lima rekan lainnya di Jalan Solo, bermain biliar bersama.
Setelah selesai, rombongan tersebut memutuskan pulang ke rumah lantaran sudah larut malam.
Saat perjalanan pulang, rombongan sempat mampir di sekitar markas brimob.
Saat membuat video, menurut Fernando raut muka adiknya ceriah, tidak tampak jika malam itu adalah hari terakhirnya.
“Sebelum kejadian dia buat video diupload buat instagram, itu waktu masih di jalan sekitar brimob,” lugasnya.
Tapi tak disangka, video buatan adiknya adalah dokumentasi terakhir perjalanan hidup ilham.
Kini, meskipun pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian Ilham, mereka tetap meminta pelaku dihukum berat.
Agar kejadian serupa tidak terulang.
“Ini sudah menyangkut kriminalitas, para pelaku harus dapat hukuman setimpal, hukuman mati,” sebutnya.
“Para pelaku kelihatannya juga masih remaja,” imbuhnya.
Kena Paru
Keinginan Fernando agar para pelaku dihukum berat karena kondisi adiknya meninggal cukup mengenaskan.
Tanpa ada sebab, para pelaku membabi buta membacok adiknya sampai luka parah.
Bahkan luka bacok yang didera Ilham sampai menembus dada kanannya, yang secara otomatis melukai bagian paru-paru.
“Saat diserang beberapa saat adik saya jatuh, sebelumnya saya tidak tahu kalau adik saya kena bacok,” tuturnya.
Mengetahui hal itu, Fernando yang memang membonceng adiknya malam itu menghampiri Ilham yang terjatuh.
Saat dilihatnya, tubuh sang adik sudah bersimpah darah. Bahkan yang membuatnya makin terkejut, dada kanan Ilham kena luka bacok tembus bagian belakang.
“Lalu saya minta tolong warga sekitar, sama warga dibantu, dan akhirnya adik saya dilarikan ke RS Hidayatulloh,” akunya.
Para pelaku seingat Fernando mengendarai lima motor, satu motor KLX lainnya matic.
Seingat dia, rombongannya dengan rombongan pelaku mulai bertemu di sekitar GOR Amongrogo.
Tanpa tahu apa-apa, para pelaku mengejar rombongannya.
“Mereka sempat lempar botol (miras) kena helm. Saya tidak hafal plat motor mereka, kami tidak kenal, semua pelaku pakai penutup kepala,” lugasnya.
Tak hanya Fernando, rasa kehilangan juga dirasakan Tedi, ayah Ilham. Di mata Tedi, Ilham adalah anak pendiam dan ramah.
Sebab itu dia tidak menyangka anak keduanya ini begitu cepat meninggalkan keluarga di usia muda.
“Begitu saya mendapat kabar kalau Ilham kena luka tusuk, saya langsung datang ke rumah sakit,” ceritanya. Tapi nahas, Ilham sesampainya di RS nyawanya sudah tak tertolong. (tjc/rs)
Komentar Mustanir.com
Semoga Dik Ilham mendapatkan tempat yang baik disisi الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. Adanya aksi klitih menunjukkan bahwa sistem sekuler yang diterapkan di negeri ini telah gagal dalam melindungi dan menjaga kemanan rakyat. Sehingga tidak memberikan efek jera pada pelaku aksi klitih. Sudah saatnya kita kembali kepada sistem Islam dengan penerapan syariah-Nya secara kaffah dalam bingkai khilafah.