‘Bagaimana Keadaan Akhlak mu’
MUSTANIR.net – Seorang muslim hendaknya terus melakukan evaluasi dan introspeksi terhadap akhlak dan adabnya. Terlebih di zaman ini, akhlak buruk, adab jelek, syahwat dan syubhat menerjang dengan mudah melalui internet dan sosial media. Banyak contoh yang buruk pada manusia dan generasi muda serta mempengaruhi orang yang melihatnya secara perlahan-lahan.
Salah satu visi dan tujuan diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah untuk memperbaiki akhlak dan adab manusia. Hendaknya kita tidak lupa dengan tujuan mulia ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلاَقِ”
“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” [H.R. Al-Hakim, dishahihkan oleh adz-Dzahabi dan al-Albani].
Berikut 10 poin tanda akhlak mulia sebagaimana yang disebutkan oleh Yusuf bin Asbath:
قال يوسف بن أسباط: علامة حسن الخلق عشرة أشياء :
١ – قلة الخلاف.
٢ – حسن الإنصاف.
٣ – ترك تطلب العثرات.
٤ – تحسين ما يبدو من السيئات.
٥ – التماس المعذرة.
٦ – احتمال الأذى.
٧ – الرجوع بالملامة على نفسه.
٨ – التفرد بمعرفة عيوب نفسه دون عيوب غيره.
٩ – طلاقة الوجه.
١٠ – لين الكلام.
“Tanda akhlak mulia ada 10:
1. Sedikit berselisih.
2. Bersikap adil.
3. Meninggalkan sikap mencari-cari kesalahan orang lain.
4. Berusaha memperbaiki keburukan-keburukan yang nampak.
5. Mencari udzur bagi orang yang salah (husnudzan dahulu).
6. Bersabar menghadapi gangguan
7. Introspeksi dengan mencela diri sendiri (musibah akibat ulah sendiri)
8. Fokus dan sibuk mengurus aib-aib sendiri tanpa mengurusi aib orang lain.
9. Wajah ceria.
10. Lembut perkataannya.”
[At-Tanwir Syarh al-Jami’ ash-Shaghir 5/535]
Secara umum, ada 3 poin akhlak mulia sebagaimana dijelaskan Hasan Al-Bashri:
كف الأذى ؛ وبذل الندى ؛ وطلاقة الوجه
“(1)Tidak menganggu, (2) suka menolong dan (3) berwajah ceria/optimis” [Al-Adab Asy-Syar’iyyaj libni Muflih 2/216]
Berikut penjelasan ringkas:
[1] Tidak menganggu
Jika memang tidak bisa membantu dan memberi manfaat, minimal jangan mengganggu atau membuat orang lain susah.
[2] Suka menolong
Membantu saudara kita dengan tenaga, harta atau pikiran, karena kita yakin jika membantu saudara di dunia maka ada-ada saja cara Allah akan membantu kita dunia-akhirat dengan cara yang tidak kita sangka.
[3] Berwajah ceria/optimis
Membuat orang sekitar kita juga optimis dan bahagia hanya karena berjumpa dengan kita, artinya kita bisa membuat mereka bahagia hanya dengan sekedar penjumpaan saja, terlebih lagi setelah kita berbicara yang menyenangkan mereka kemudian bisa membantu mereka.
Semoga Allah selalu memperbagus akhlak dan adab kita karena dari sekian amalan dalam Islam, yang paling banyak memasukkan kita ke surga adalah akhlak yang mulia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia” [HR At-Tirmidzi]
Sumber: Muslim.or.id
Baca Juga:
- MENAFSIRKAN AL- QURAN DENGAN METODE HERMENEUTIKA
- JAGALAH WAKTU MU
- KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
- KEUTAMAAN PUASA ASYURA
- JANGAN PERNAH MERASA AMAN DARI AKHIR YANG BURUK