Deradikalisasi oleh BNPT

deradikalisasi-1

Deradikalisasi oleh BNPT

Mustanir.com – Saya berikan judul tulisan ini dengan “Deradikalisasi BNPT” mengacu pada Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah semalam (8/4) yang mengangkat tema “Pemberantasan Terorisme yang Pancasilais dan Komprehensif” di Gedung Pusat Da’wah Muhammadiyah Jl. Menteng Raya Jakarta.

Para pembicara yang sebelumnya tercantum seperti Prof. Dr. Din Syamsuddin, KH. Hasyim Muzadi, Tito karnavian, tidak hadir. Dr. Din Syamsuddin kemudian ‘hadir’ melalui rekaman videonya.

Narasumber yang hadir adalah: Prof. Dr. Suyatno dari PP Muhammadiyah yang memberikan pengantar, Prof. Dr. Hafidz Abbas dari Komnas HAM, Dr. Abdul Moe’ti PP Muhammadiyah, Dr. Rifki Muna Direktur LHKP Muhammadiyah dan Irjen Pol. Arif Darmawan Deputi 2 BNPT. Dimoderatori oleh Daniel Anzar Simanjuntak Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Prof. Dr. Suyatno menyatakan dalam pengantarnya:
1. Muhammadiyah sedang melaksanakan program Muhammadiyah dalam kasus kematian Siyono yakni amar ma’ruf nahi munkar bukan membela teroris ataupun pro terhadap terorisme sebagaimana dituduhkan.
2. Pleno PP Muhammadiyah telah memutuskan bahwa yang dilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah terkait pemberian advokasi kepada keluarga Siyono adalah benar.
3. Muhammadiyah sudah menjelaskan hal itu kepada Kapolri yang juga merupakan kader Muhammadiyah.
4. Muhammadiyah dan Polri bersepakat membentuk Forum Discussion Group (FDG) untuk membahas kasus Siyono.
5. Program deradikalisasi telah Muhammadiyah lakukan sejak berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah. Namun sejak awal Muhammadiyah menolak program deradikalisasi proyek Amerika dan negara negara adi daya di Indonesia.

Irjen Pol Arif Darmawan (BNPT).
#Catatan atas semua pernyataan Arif Darmawan. (pernyataan Arif Darmawan tidak ada satu pun yang saya catat karena tidak bermutu. Jadi saat itu saya hanya langsung mencatat tanggapan saja):
1. BNPT memandang terorisme dgn menggunakan kacamata kuda. Terorisme dipandang hanya dari sudut pandang ideologi. Yang menurut Din Syamsuddin, jika hal ini terus dilakukan maka penanganan terorisme akan salah arah dan salah kaprah.
2. Semua pernyataan Arif tidak ada yang spesial. Tidak mencerahkan. Pun tidak menjelaskan apapun selain lagu lama terkait pemberantasan terorisme ala BNPT dan Densus 88 yang kita saksikan selama ini.
3. Suaranya yang bergetar. Di awal awal agak terbata bata. Bahasa tubuh yg tidak rileks. Saya menangkap Arif tidak nyaman bicara di tengah tengah umat Islam. Dia seperti ketakutan sekalipun coba ditutupinya dengan candaan candaan berlebihan.
4. Apa yang disampaikan Arif sama sekali tidak nyambung dengan tema yang diangkat. Saya menyesalkan BNPT yang tidak menghadirkan utusan yang lebih berkualitas dan smart dibanding Arif Darmawan.

Prof. Dr. Hafidz Abbas dari Komnas HAM berbicara dengan sangat jenius. Saya kira pada saat beliau bicaralah acara Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah dimulai. Sebelumnya saya seperti menyaksikan Stand Up Comedy.

Saya tidak bisa mengurai semua penjelasan Prof Hafidz yang cerdas dan amat bernash. Kesimpulan yang saya dapat dari penyampaian beliau bahwa apa yang selama ini dipahami dan dilakukan BNPT serta Densus 88 salah. Kedua lembaga itu dikesankan menjalankan proyek war on terorism Amerika dan negara negara Barat. BNPT dan Densus telah melakukan pelanggaran HAM terhadap Siyono. Saya berharap saat itu Arif Darmawan mendengarkan dengan seksama lalu memahaminya dan kemudian membawa pesan perubahan paradigma di BNPT terkait penanganan terorisme.

Prof Hafidz Abbas menyampaikan hasil.otopsi sementara jasad Siyono:
1. Yang dilakukan kemarin adalah otopsi pertama.
2. Ada luka disejumlah tempat di badan Siyono.
3. Ada patah tulang di dada dan di kepala. Yang di kepala patah tulang seperti patah oleh pukulan gagang pistol.

Prof Hafidz mengatakan bahwa akar terorisme adalah Kesenjangan antara manusia dengan alam. Ada diskriminasi, ketidak adilan dan intoleransi negara atau pihak yang kuat kepada yang lemah.

Menurutnya, Indonesia dipaksa untuk mengikuti negara yang memiliki kepentingan di kawasan. Karena terorisme merupakan proyek dari negara adidaya sehingga perlu diciptakan sebuah proyek utk mengamankan kepentingan negara negara tsb.

Dalam kasus Siyono, negara telah melakukan pelanggaran HAM terhadap Siyono, keluarganya, umat Islam dan terhadap kemanusiaan.

Prof. Dr. Din Syamsuddin menyatakan dalam rekaman ceramahnya:
1. Program deradikalisasi adalah proyek Amerika.
2. Dalam penanganan kasus terorisme, pemerintah jangan menggunakan kacamata kuda. Yakni hanya sudut pandang ideologi apalagi dikaitkan dengan agama tertentu. Karena bila cara pandang itu masih dipakai akan mengakibatkan salah arah dan terorisme tidak akan pernah bisa dihilangkan.
3. Muhammadiyah dengan tegas menolak proyek deradikalisasi saat proyek itu ditawarkan kepada Muhammadiyah oleh Amerika.
4. Sangat ragu dan tidak yakin kalau Siyono meninggal karena berkelahi dengan anggota Densus.
5. Menolak pemberantasan terorisme yang memunculkan istilah Islamis, Jihadis ataupun Wahabis karena itu proyek untuk memecah belah umat Islam.

Dr. Abdul Moe’ti menutup Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah dengan cerdas dan menawan. Beliau mengatakan, muncul dan berkembangnya terorisme di negeri ini akibat pemerintah salah urus negara yang menunjukkan ada yang salah dalam pengelolaan negeri ini. Mestinya penanganan terorisme harus berketuhanan, adil dan beradab, atas dasar musyawarah dan mufakat agar terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Sekian

***********
Bekasi, 9 April 2016
Akhukum fillah
Wildan Hasan

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories