Dibanding Masa Uni Soviet, Jemaah Haji Rusia Meningkat 400 Persen

Dibanding Masa Uni Soviet, Jemaah Haji Rusia Meningkat 400 Persen

Mustanir.com – Jumlah jemaah haji asal Rusia telah mengalami peningkatan pesat, dibandingkan sebelum pecahnya Uni Soviet. Tahun ini umat Islam dari Negeri Beruang Merah yang menunaikan rukun Islam kelima mencapai 16.000 orang.

Konsul Jenderal Rusia di Jeddah, Bahauddin Olleaq mengungkapkan bahwa jumlah jemaah haji Rusia kini meningkat 400 persen jika dibandingkan pada masa Uni Soviet. Kemudahan yang diberikan oleh Arab Saudi menjadi salah satu pendorong peningkatan itu.

“Arab Saudi telah memberikan kontribusi terhadap meningkatnya para jemaah Rusia, melalui persiapan yang sangat baik dan fasilitas yang bagus yang disediakan bagi para jemaah agar mereka melakukan ibadah mereka dengan mudan, tenang, dan nyaman,” kata Olleaq, Sabtu (10/09).

Dia menambahkan bahwa kerajaan Saudi telah mengalami peningkatan dalam persiapan infrastruktur dan layanan kepada para tamu Allah. Menurutnya perluasan dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, merupakan sebuah prestasi internasional. Perluasan itu bermanfaat bagi jemaah haji dan umrah.

Menurut Olleaq, jemaah haji asal Rusia telah datang ke tanah suci sejak 400 tahun yang lalu. Tetapi, jumlah mereka mulai meningkat ketika memasuki tahun 1990an.

Di masa Uni Soviet, lanjut Olleaq, para jemaah calon haji asal Rusia menghadapi kesulitan besar untuk datang ke Arab Saudi. Sementara, menurutnya, krisis Suriah juga berdampak pada hilangnya akses berhaji lewat darat bagi warga Rusia. Selama ini biaya perjalanan darat relatif lebih murah. (kiblatnet/adj)

Komentar Mustanir.com

Tentu saja hal tersebut dipengaruhi oleh rezim Rusia yang saat ini lebih demokratis, dibandingkan dengan rezim Uni Soviet dahulu yang bertangan-besi dengan Ide Sosialisme-Komunismenya. Apalagi jika neger-negeri dengan jumlah kaum muslimin yang besar adalah sebuah negara dengan ide Islam dari akar sampai daun, pastinya akan lebih bertambah lagi jumlah jamaah haji.

Sesungguhnya negara yang berlandaskan Islam dari aspek dasar hingga puncaknya, maka negara tersebut akan mendorong rakyatnya untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Jika kita melihat negeri-negeri kaum muslimin saat ini ada, maka sesungguhnya belum ada satu negara pun yang benar-benar mendorong rakyatnya menjadi rakyat yang gemar beribadah kepada Allah. Saat ini kesadaran beribadah lebih banyak lahir dari kesadaran individu dan jamaah saja. Kaum muslimin membutuhkan negara yang berperan aktif dalam membantu rakyatnya beribadah kepada Allah. Negara yang menjadikan Islam sebagai aturan dasar dan juga aturan terperinci dalam kehidupan.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories