
Selama Ini Borok Pejabat Korup Ditutupi Isu Khilafah
MUSTANIR.net – Politikus Golkar, Andi Sinulingga menyoroti temuan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mengungkap adanya transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dia mengatakan selama ini pejabat korupsi itu ditutupi dengan isu adanya kelompok yang ingin menghancurkan NKRI.
Hal itu disampaikan Andi Sinulingga dalam akun Twitter pribadinya, pada Rabu 8 Maret 2023.
“Itu baru satu kementerian. Selama ini borok pejabat korup itu ditutupi dengan isu-isu seolah ada kelompok yang mau menghancurkan NKRI, bangun ketakutan bahwa akan ada negara khilafah, padahal ancaman rakyat sebenarnya itu adalah pejabat-pejabat korup yang terus memiskinkan rakyat. Tega sekali,” ujar dia seperti dikutip dari WE NewsWorthy.
Isu Radikal Cuma Buat Menutupi Pihak yang Menyikat Kekayaan Negara
Wartawan senior yang juga Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (DK PWI) Ilham Bintang mengungkap tuduhan radikal-radikul dan intoleran terhadap sesama anak bangsa sebagai pengalihan isu untuk menutupi ‘radikalisme’ menyikat kekayaan negara.
“Saya baru diberitahu kawan yang bekerja di Ditjen Pajak. Katanya, di lingkungan Kemenkeu sudah ada konvensi nilai kelayakan harta yang jadi pegangan seluruh karyawan,” tulisnya melalui laman Facebook Ilham Bintang, Sabtu (11/3).
“Eselon III: harta kekayaan maksimal 2 M; Eselon II: 5 M; dan Eselon I: 10 M. Dari LKHPN yang mereka setorkan ke KPK sudah bertahun-tahun melampaui itu, dan KPK sudah mengirimkan warning itu kepada Menteri dan Irjen Kemenkeu. Namun, yang berwenang baru bereaksi setelah kasus penganiayaan David hingga koma,” lanjut Ilham Bintang.
“Saya juga baru ngerti tagline tuduhan radikal radikul dan intoleran sesama bangsa yang digulirkan sejak era Jokowi rupanya sebagian tindak pengalihan isu pihak ono untuk menutupi radikalisme mereka menyikat harta kekayaan negara.”
“Maafkanlah saya yang telmi ini,” tukasnya.
Ada Pergerakan Uang Mencurigakan di Kementerian Keuangan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan bila ada pergerakan uang mencurigakan di Kementerian Keuangan.
Mahfud MD bahkan menyebut, pergerakan uang di Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai itu mencapai Rp 300 triliun.
Hal ini ia sampaikan setelah menerima laporan terbaru pada Rabu (8/3/2023).
Ia selaku Ketua Tim Penggerak Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) lantas bergerak untuk melakukan penelusuran transaksi janggal ini.
“Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya tidak sampai triliunan, hanya ratusan miliar. Sekarang hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun itu, harus dilacak,” ujar Mahfud MD, dikutip dari suara.com, Rabu (8/3/2023).
Ia mengakui, alasan dirinya mengungkapkan hal ini kepada publik lantaran saat ini sulit untuk menyembunyikan sesuatu hal.
“Ini yang saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis,” kata dia.
Namun disampaikan Mahfud MD, dirinya belum mengetahui apakah transaksi mencurigakan tersebut berkaitan dengan Rafael Alun Trisambodo yang belakangan diketahui memiliki mutasi uang Rp 500 miliar. []
Sumber: Gelora & Warta Ekonomi