HAU: Teroris Poso Sengaja “Diawetkan”

harits-abu-ulya

HAU: Teroris Poso Sengaja “Diawetkan”

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri berhasil mengamankan sembilan terduga teroris yang terlibat dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

Pemerhati kontrateroris Harits Abu Ulya, menduga jaringan Santoso masih berada di wilayah Hutan Tamanjeka, Poso dan baku tembak dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror itu terjadi dengan beberapa anak buah Santoso yang hendak turun untuk mendapatkan suplai logistik.

“Saat ini kekuatan kelompok Santoso sebenarnya kecil dan tidak signifikan, baik dari jumlah personel maupun senjata. Cuma kelebihan mereka adalah menguasai medan dengan baik,” ungkap Harits, Selasa (26/5). Seperti dilansir okezone.

Sementara, lanjut Harits, pihak Polri justru sebaliknya. Meski personel melimpah, senjata lebih dari cukup tapi mereka tidak menguasai medan. Anggota Polri yang dikirim ke Poso pengalaman perang gerilya di hutan pun tidak banyak.

“Kelompok Santoso harusnya dihadapi oleh pasukan dengan kemampuan TPRG (Taktik Perang Regu Gerilya). Kalau mau selesaikan kasus Poso, bisa saja turunkan TNI yang punya divisi antiteror seperti Densus 88,” tegasnya.

Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) itu menyatakan kelompok Santoso tampaknya sengaja “diawetkan” untuk mengamankan anggaran proyek kontraterorisme dari APBN dan dana hibah lainnya.

“Lebih dari itu, tidak ada transparansi angggaran dan tidak akuntabel setiap kali operasi Densus itu berapa,” tuturnya.

Perlu diketahui, Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil mengamankan sembilan terduga teroris yang terlibat dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

Dua dari sembilan terduga teroris tewas akibat baku tembak dengan Densus bersama Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, di Pegunungan Gayatri, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, Minggu 24 Mei 2015. (muslimdaily/adj)

Komentar

BNPT dan Densus 88 tidak lebih dari pelaku kejahatan extra-judicial killing, yang secara HAM harusnya bisa dikenakan sanksi. Namun, apa mau dikata, jika ternyata HAM tidak akan berlaku jika korbannya adalah ummat Islam.

Wahai kaum Muslimin, sudah saatnya menumpas kedzaliman BNPT dan Densus 88 dengan menyatukan kekuatan dalam persatuan dan kesatuan.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories