Menghilangkan Malas dan Tetap Istiqomah dalam Islam
Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah semoga semua Muslim selalu berada dalam lindunganNya. Saya seorang mahasiswi yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus. Sebagai pengemban dakwah, semestinya saya harus memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari Islam dan menyebarkannya. Hanya saja terkadang saya masih sering dihinggapi rasa malas, apalagi jika sudah mulai ada berbagai hambatan. Saya sudah tahu dan sadar bahwa malas itu tidak baik. Tapi entah kenapa rasa malas itu terus ada. Bagaimana menghilangkannya. Bagaimana juga caranya agar tetap dapat istiqomah dalam ber Islam. Atas segala perhatian dan jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
Yana
Bandung
Wa’alaikumussalam Wr.Wb.
Yana yang baik,
Hidup ini penuh perjuangan dan pengorbanan, demikian kata banyak orang. Apa lagi kalau kita ingin hidup dengan cara-cara yang sudah ditentukan oleh syariat Islam. Hidup dengan tata cara Islam ada dua hal yang bisa kita raih, pertama tentu saja kebaikan di dunia, dan kedua di akhirat. Untuk mendapatkan keduanya itu banyak hal yang harus diusahakan, termasuk diantaranya adalah melawan rasa malas. Dengan kemalasan, Yana tidak akan bisa berbuat banyak. Padahal agar bisa menjadi seorang muslimah yang baik, Yana harus banyak mempelajari Islam, beraktivitas untuk kemajuan Islam dan sebagainya. Itu semua tidak akan didapat kalau tidak ada keinginan kuat untuk belajar dan beraktivitas. Rasulullah SAW menasehati kita untuk memanfaatkan 5 peluang sebelum datang lima kesempitan.
“Gunakan masa mudamu sebelum masa tuamu, masa luangmu sebelum datang masa sempitmu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu dan masa hidupmu sebelum matimu”(HR. Ahmad, An Nasa’i dan Al Baihaqiy).
Yana yang baik,
Kalau kita simak baik-baik hadits tersebut, jelas seorang muslim tidak boleh bermalas-malasan. Setiap saat harus menggunakan waktu dan kesempatan yang dimilikinya untuk berbuat, meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang muslim. Rasulullah menuntunkan agar hari ke hari hidup kita semakin baik. Bila hari ini kualitasnya sama saja dengan kemarin dikatakan merugi. Apalagi bila lebih buruk.
“Barangsiapa hari ini lebih baik dari kemarin, ia beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan kemarin, ia merugi. Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, ia celaka”
Mau menjadi orang celaka atau merugi? Tentu tidak, kan? Kesadaran yang muncul pada Yana bahwa kemalasan itu tidak baik merupakan modal yang berharga. Kesadaran telah muncul tinggal sekarang bagaimana merealisasikan kesadaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak akan pernah didapat sebuah kesuksesan dengan kemalasan tanpa kerja keras.
Yana yang baik,
Beristiqomah di dalam Islam berarti menjalankan seluruh aturan-aturan sesuai dengan ajaran Islam. Beristiqomah dalam aqidah misalnya tidak melakukan syirik (menyekutukan Allah). Dalam persoalan ibadah, senantiasa melakukan ibadah sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah. Beristiqomah dalam berakhlaq berarti harus berpedoman kepada nilai-nilai akhlaq yang telah diajarkan oleh Allah dan RasulNya. Begitu pula beristiqomah dalam bermuamalah. Bidang mu’amalah, terutama yang menyangkut materi (benda) amat mudah menarik kita untuk tidak berpegang pada apa yang sudah ditentukan oleh Allah dan Rasul. Misalnya larangan makan harta dengan jalan tidak sah menurut syari’ah, sering kita langgar dengan alasan mumpung lagi ada kesempatan. Membungakan uang dipandang ringan, padahal Al-Qur’an dan Sunnah telah memberi peringatan keras tentang masalah riba. Begitu pula untuk urusan muamalah lainnya. Orang yang beristiqomah setelah memantapkan imannya kepada Allah, Insya Allah ia akan hidup tenang di dunia karena merasa selalu dalam lindungan Allah, tidak akan merasa khawatir, susah, dan di akhirat kelak akan mendapatkan syurga yang telah dijanjikan Allah. Kemudian bagaimana agar tetap dapat beristiqomah dalam Islam, ada beberapa hal yang bisa Yana lakukan. Pertama, Tumbuhkan keyakinan bahwa orang yang tetap istiqomah akan ditempatkan di syurga. Kedua, Bergaullah (berteman) dengan orang-orang yang kuat imannya dan memegang teguh syariat Islam. Karena bukan tidak mungkin sikap istiqomah akan goyah jika bergaul dengan orang-orang yang tidak baik. Ketiga, Teruslah mempelajari Islam baik lewat membaca, pengajian atau kegiatan lainnya. Keempat, Isilah hari-hari Yana dengan aktif pada kegiatan-kegiatan (organisasi) keIslaman. Insya Allah dengan kehidupan yang seperti itu, Yana akan lebih mudah untuk tetap beristiqomah dalam Islam. Insya Allah…
Dijawab Oleh:
Dra (Psi) Zulia Ilmawati|