MUI Haramkan BPJS, Artis Ini Bilang MUI Bukan Nabi
MUI Haramkan BPJS, Artis Ini Bilang MUI Bukan Nabi
Mustanir.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram terhadap Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dianggap tidak sesuai syariat Islam. Fatwa itu kemudian mendapat respon masyarakat. Ada yang setuju, tak sedikit pula yang menyangkal.
Salah satunya aktor senior Tio Pakusadewo. Bintang film Bilur Penyesalan ini justru mengecam keras apa yang dilakukan MUI.
Baca Juga: Daripada Mengharamkan MUI Dengan Tanpa Ilmu, Tio Pakusadewo Disarankan Belajar Agama
“Gimana kalau saya yang mengharamkan MUI di Indonesia? MUI itu manusia semua isinya, memang mereka nabi? Orang Indonesia kadang nggak masuk akal, apa hak mereka dan siapa yang mengangkat mereka,” ujar Tio Pakusadewo.
“Kalau dia belajar Islam yang benar, pasti tahu apa yang nabi bilang. Semua berawal dari niat atau perintah Tuhan yang pertama adalah iqro (baca), artinya mereka tahu nggak? Nggak sekedar membaca saja tapi juga memahami,” sambungnya.
Baca Juga: Ketua MIUMI: Pencela Fatwa Ulama Bodoh Dalam Agama
Artis 51 tahun itu melihat adanya BPJS dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Makanya ia sengaja frontal mengomentari fatwa haram dari MUI.
“Berapa orang yang sudah tertolong BPJS? Contohnya Ria Irawan. Nggak cuma itu saja, tapi berapa juta orang di luar sana tertolong. Kadang MUI sudah kehilangan gaya, main haram-haram saja,” ujarnya.
“Selama itu untuk kepentingan rakyat banyak, kenapa kita nggak dukung? Coba beberkan satu per satu kalau memang riba, dari sisi yang mananya?” ketus Tio Pakusadewo.
Tio menduga fatwa tersebut dikeluarkan tak lebih karena adanya unsur politik. “Bisa saja itu erat kaitannya sama politik. Saya anggota BPJS, ada kartunya kok. Walau belum pernah saya pakai,” pungkas Tio Pakusadewo. (liputan6/adj)
Komentar Mustanir.com
Beginilah jika public-figure tidak memiliki ilmu dan kapasitas dalam beragama. Terlebih lagi tidak memiliki sudut pandang penilaian atas dasar hukum Syara’ maka akan lebih mengedepankan asas manfaat dibandingkan asas halal-haram. Juga tidak memiliki akhlak sehingga merendahkan ulama, meskipun ulama bukan para Nabi, tapi mereka adalah pewaris para Nabi, ditangan mereka perjuangan para Nabi ada. Setidaknya sebagai umat Islam, kita harus paham, siapa yang lebih patut kita ikuti, diantara perkataan ulama atau perkataan seorang artis