Nafkah Suami Menguatkan Mitsaqan Galidza
Nafkah Suami Menguatkan Mitsaqan Galidza
Oleh: Ustadz Maman Surahman (Pengasuh Galeri Siroh)
Salah satu hal yang membuat seseorang akan terdorong untuk menikah adalah besarnya pahala yang didapat oleh seorang suami atas infaq kepada keluarganya.
Pahala ini hanya didapatkan oleh mereka yang telah menikah,
Rasulullah bersabda, “Satu Dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah dan satu Dinar yang kau nafkahkan untuk memerdekakan budak dan satu Dinar yang kau sedekahkan terhadap orang-orang miskin dan satu Dinar yang engkau nafkahkan untuk istrimu, yang paling banyak pahalanya adalah uang satu Dinar yang engkau nafkahkan untuk istrimu (HR. Muslim)
Dengan demikian biaya nafkah yang dikeluarkan oleh seorang suami yang diberikan untuk istrinya, anaknya dan keluarganya itu adalah pahalanya lebih besar daripada infak jihad fisabilillah yang nilainya sunnah, karena nafkah untuk keluarga itu adalah nilainya wajib dan pahalanya lebih besar.
Dipertegas juga dengan sabda Rasulullah, “Jika seorang muslim memberikan nafkah untuk istrinya atau keluarganya sedangkan dia mengharapkan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala maka nafkah tersebut bernilai shodaqoh. (HR. Tirmidzi)
Apabila seorang suami memahami makna nafkah untuk keluarga ini maka dia tidak akan pernah berpikir untuk menceraikan istrinya dan ia akan selalu tetap mempertahankan keutuhan keluarganya yang di Bahasakan oleh Allah sebagai Mitsaqan galidza (Perjanjian yang kokoh).
Wahai para suami Bersabarlah atas perilaku istrimu yang kurang menyenangkan karena keutuhan keluarga akan membawamu kepada pahala yang besar melalui nafkah yang kau berikan.