Erdogan dan Strategi Politik Turki Menurut Pakar
Erdogan dan Strategi Politik Turki Menurut Pakar
Mustanir.com – Profesor ilmu politik di Helwan University, Greater Kairo, Dr Maged Botros, menilai Presiden Turki Tayyip Erdogan sedang memainkan peran ganda terkait penerapan status darurat usai kudeta militer yang gagal. Erdogan ingin bungkam perbedaan pendapat di Turki sekaligus jadi pahlawan dengan melawan Amerika Serikat (AS), tempat musuh politiknya tinggal.
Status darurat yang diumumkan Erdogan berlaku hingga tiga bulan. Penjelasan soal status darurat itu telah dipublikasikan di jurnal Resmi Gazete, yang dikutip Reuters, Kamis (21/7/2016).
Dengan penerapan status darurat, Presiden Turki dan menteri-menterinya diperbolehkan untuk mengabaikan parlemen dalam meloloskan undang-undang baru. Hak dan kebebasan di negeri itu juga dapat dibatasi atau dihentikan jika pemerintah memutuskan untuk melakukannya.
Botros berpendapat, bahwa Erdogan telah memainkan “kartu terakhir”-nya, dalam upaya mempertahankan cengkeraman kekuasaan dan menyingkirkan semua perbedaan pendapat.
”Erdogan ingin menghidupkan kembali Kekaisaran Ottoman. Jadi, secara internal dia membutuhkan pegangan yang sangat ketat di negara itu, pada negara, pada cabang pemerintahan,” kata Botros kepada Russia Today.
”Dia membagi bangsanya. Dia bermain kartu terakhirnya untuk mendapatkan itu semua atau kehilangan semuanya,” ujarnya.
“Erdogan berperan pahlawan di depan rakyatnya, tapi pada saat yang sama berusaha untuk menghindari mengorbankan posisinya di NATO,” lanjut Botros.
”Dia sedang mencoba untuk berperan pahlawan dengan melawan AS, melawan negara adidaya. Ini adalah hal yang taktis untuk mendapatkan (Fethullah) Gulen, musuh utamanya, tokoh oposisi,” imbuh Botros.
Gulen telah dituduh Erdogan sebagai dalang upaya kudeta militer. Namun, Gulen membantahnya dan menuduh balik kudeta militer yang gagal itu sebagai rekayasa Erdogan dan partainya, AKP.
Erdogan mengklaim suara dari rakyatnya menghendaki agar Gulen diesktradisi dari AS agar bisa dihukum di Turki. (sindo/adj)
Komentar Mustanir.com
Bagaimanapun nantinya Turki, kita doakan semoga Turki benar-benar akan menjadi negeri yang mengembalikan kehidupan Islam di muka bumi ini, menjadi negara adidaya kembali sebagaimana Ottoman Empire dahulu pernah ada. Semoga ALlah memberikan jalan dan kemudahan serta ke-istiqomahan.