Pancasila Tidak Memiliki Teladan
Pancasila Tidak Memiliki Teladan
Dosen Pascasarjana Pendidikan Islam Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Dr. Abas Mansur Tamam mengatakan adanya pemahaman yang keliru ketika sebagian masyarakat mencoba membenturkan ajaran Islam dengan Pancasila dalam kehidupan umat Islam di negara Indonesia.
Pernyataan itu Abas sampaikan menyikapi maraknya wacana pemikiran liberal yang sedang berkembang di tengah masyarakat. Kasus terbaru adalah adanya wacana Islam Nusantara dan Islam kedaerahan.
“Tidak ada yang perlu dipermasalahkan apalagi dibenturkan. Sebab Islam adalah agama dan panduan hidup umat Islam. Sedang Pancasila itu hanya sebagai dasar Negara,” ungkap Abas Tamam di hadapan puluhan mahasiswa Program Magister Pendidikan Islam UIKA, belum lama ini.
Menurut Abas, di antara kelemahan Pancasila ketika hendak dipaksakan menjadi pegangan hidup adalah karena ajaran Pancasila itu tidak memiliki model atau figur yang bisa ditiru dan dijadikan teladan.
“Kira-kira siapa orang Indonesia yang dianggap paling paham dengan Pancasila dan sudah menjalankan semua ajaran Pancasila?” ucap Abas yang menamatkan seluruh jenjang akademiknya di Universitas al-Azhar Kairo tersebut.
Menurut Abas, inilah perbedaan mendasar Pancasila dengan syariat Islam sebagai agama dan petunjuk hidup seorang Muslim.
Agama Islam memiliki figur Nabi Muhammad sebagai uswah yang mengisi seluruh ruang kehidupan umat Islam.
“Orang Islam itu bisa meniru secara nyata apa yang telah dijalani oleh Nabi beserta keluarga dan para sahabatnya dahulu. Semua sudah ada petunjuk dan contohnya sekaligus,” terang Abas yang menulis disertasi S3 berjudul “Tren Liberal dalam Pemikiran Islam Kontemporer di Indonesia” ini.
Untuk itu Abas mengingatkan agar masyarakat tak perlu membenturkan dua persoalan tersebut. Sebab ketika seorang Muslim sudah menjalankan agama Islam dalam kesehariannya, niscaya nilai-nilai Pancasila itu sudah masuk dengan sendirinya.
“Orang yang menjalankan agama, berarti ia menjalankan sesuatu yang lebih universal dan holistik serta mencakup segala urusan di dalamnya,” ungkap Abas melanjutkan.
“Semua kandungan Pancasila sudah termuat dalam agama Islam,” imbuh Abas kembali.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung KH. Sholeh Iskandar, Kampus UIKA tersebut, Abas juga menyoroti pendidikan modern yang banyak diadopsi dari pendidikan barat tersebut.
Menurut Abas, salah satu kelemahan pendidikan Barat saat ini ketika mereka menghilangkan peran guru sebagai teladan bagi murid-muridnya.
“Dampak yang paling terasa adalah murid kehilangan figur yang bisa diteladani dalam pendidikan akhlak dan adab,” ujar Abas.
“Ironis ketika pendidikan itu hanya dimaknai sebagai transfer pengetahuan semata dan mengabaikan keteladanan akhlak dan adab.” Pungkas Abas mengakhiri. (hidayatullah/adj)
Komentar Mustanir.com
Daripada keukeuh mengamalkan Pancasila yang tidak memiliki tuntunan dan konsekuensi pahala, lebih baik mengamalkan Islam bagi seorang Muslim. Akan mendapatkan rahmat dan pahala yang nyata.