Pemuda Berpolitik, Ibarat Menyalakan Lilin di Kegelapan
M Qodari (Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom)
MUSTANIR.COM, Jakarta — Dalam sebuah pidato, Presiden Sukarno pernah berseru, “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Tentu yang dicari si Bung adalah pemuda baik-baik, cerdas, dan berkarakter. Apakah anak-anak muda yang kini terjun atau mendirikan partai politik masuk kategori tersebut?
Meski belum ada jawaban pasti, Direktur Eksekutif Indo Barometer menyambut baik masuknya sejumlah anak muda ke panggung politik. “Bagus dan positif sekali (pemuda ke politik),” kata Qodari saat berbincang dengan detikcom, Jumat (15/9/2017).
“Ini suatu harapan yang bagus karena di tengah-tengah sinisme kekecewaan terhadap kinerja parpol, ada anak muda memilih menyalakan lilin ketimbang mengutuk kegelapan. Kami mendiorong banyak anak-anak muda ke politik,” kata Qodari. (detik.com/18/9/2017)
Kesadaran politik bagi generasi muda adalah sebuah keharusan, mengingat banyaknya kaum muda hari ini yang terjebak dalam budaya pop ala Korea. Maka arus baru bagi kaum muda sangat diperlukan.
Namun, kesadaran politik yang dimaksud jangan hanya sadar terhadap politik praktis yang hanya menonjolkan perang kursi kekuasaan serta aktivitas-aktivitas pragmatis semata. Kesadaran politik hendaknya ditafsirkan lebih luas lagi dan hendaknya dilihat dari sudut pandang yang lebih baik yakni perspektif agama.
Terutama di kalangan kaum muslim saat ini, sedang dialami krisis kesadaran politik keislaman, sehingga pentingnya untuk dilakukan penyadaran di tengah-tengah mereka. [ysf]