Siswa Muslim Diperlakukan Buruk di Kantin Sekolah
Siswa Muslim Diperlakukan Buruk di Kantin Sekolah
Mustanir.com – Salah satu sekolah di Prancis sedang mendapatkan perhatian ketat setelah meminta siswa Muslim dan Yahudi menggunakan kalung berwarna merah di lehar. Kalung tersebut menjadi tanda saat akan melakukan makan siang.
“Ini menjijikkan. Ini mengingatkan Anda tentang masa paling gelap,” ujar seorang anggota dewan lokal Malika Ounès, dikutip dari OnIslam, Selasa (29/9).
Menurutnya, praktik ini tidak dapat diterima dan sangat menghina. Siswa-siswa memiliki hak tidak melakukan hal tersebut.
Kehebohan ini dimulai ketika sekolah dasar Piedalloues Auxerre, Burgundy memberikan tanda merah untuk makanan yang tidak mengandung babi. Sebanyak 18 dari 1.500 siswa harus menggunakan kalung merah tersebut.
Penggunaan tanda merah tersebut ditarik setelah mendapatkan protes dari kalangan orang tua murid dan tokoh masyarakat. Mereka mengatakan, hal tersebut mengingatkan pada zaman pendudukan Nazi yang memaksa orang Yahudi.
Menurut Christian Sautier, direktur komunikasi di kantor wali kota, kejadian tersebut sangat disayangkan terjadi meski hanya berlaku pada satu hari. Dia menjelaskan keputusan penggunaan tanda tersebut dilakukan oleh staf kantin tanpa ada pemberitahuan kepada pihak berwenang.
Untuk mengetahui lebih jelas kasus tersebut,, wali kota Burgundy menugsakan tim untuk menyelidiki kasus lebih lanjut. Hal ini sebagai upaya pencegahan agar tidak terulang kembali. (rol/adj)
Komentar Mustanir.com
Perancis mengalami skizofrenia terhadap Islam. Bukan tidak mungkin masa-masa kegelapan Eropa akan kembali berulang karena rasa takut berlebihan terhadap Islam (islamophobia) yang menghasilkan diskriminasi hingga serangan fisik terhadap umat Islam. Barat secara umum mengalami problem yang rumit dengan adanya Islam diantara mereka. Ditambah dengan masuknya para imigran muslim yang membawa agama Islam ke Eropa.
Jelas, akar agama dari Eropa adalah Kristen yang kemudian kita pahami bersama telah mengubah wajah peradaban Barat menjadi wajah Sekuler yang mengalahkan corak Kristennya. Dengan kedatangan Islam ke benua biru tersebut, tidak bisa dipungkiri akan terjadi pergesekan antara dua paradigma yang bertolak belakang. Kita hanya tinggal menunggu dan menilai, siapakah pemenang tunggal dari pergesekan dua paradigma tersebut. Siapakah yang akan menjadi mayoritas dan memimpin Eropa.