Tantangan Pendidikan Keluarga Di Zaman Sekuler
MUSTANIR.COM — Pasca runtuhnya Daulah Khilafah di Turki 1924 lalu, praktis aturan Islam atau syari’ah tidak lagi diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, kecuali hanya beberapa saja. Dengan demikian maka otomatis, kehidupan Islami bermetamorfosa menjadi kehidupan sekuler yang mengesampingkan aturan agama.
Islam kini tidak lagi dijadikan pengatur kehidupan bagi pemeluk-pemeluknya, kecuali hanya sebatas ranah privat yang melingkupi peribadatan saja. Selebihnya tidak.
Maka ini menjadi tantangan baru bagi umat Islam yang hidup di zaman sekuler ini, utamanya dalam membentengi keluarga dari pergaulan yang tidak Islami alias hedonis. Betapa tidak, sistem pendidikan yang ada tidak bisa diharapkan menghasilkan generasi-generasi berakhlaq mulia dan berjiwa pemimpin.
Yang ada -maaf- menghasilkan generasi bermental pembebek, generasi millenial yang baratsentris atau koreasentris dan para petinggi-petinggi yang bermental korup dan tidak bermental majikan alias terjajah.
Oleh karena itu, Setiap individu muslim harus berperan aktif mendidik dan membentengi keluarganya dari pengaruh-pengaruh negatif. Ini sebagaimana perintah dalam Al Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka!”
Ini adalah tantangan bagi manusia yang hidup di zaman sekuler hari ini, jika tidak ingin dirinya dan keluarganya terjerumus ke dalam jurang neraka. Lalu bagaimana caranya?
Selengkapnya:
(yusuf)