Agar Taubat Diterima Allah
Agar Taubat Diterima Allah
Anda sudah merasa jenuh dengan dosa-dosa dan ingin bertaubat dan kembali ke jalan Allah?
Jangan pernah tunda keinginan untuk bertaubat!
Segeralah tinggalkan kemaksiatan dan mintalah ampunan dari Allah, Rabb kita yang Ghofuurur Rohiim, Rabb kita yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al Imam An Nawawi Asy Syafi’i rahimahullah berkata di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin,
التَّوْبَةُ وَاجبَةٌ مِنْ كُلِّ ذَنْب، فإنْ كَانتِ المَعْصِيَةُ بَيْنَ العَبْدِ وبَيْنَ اللهِ تَعَالَى لاَ تَتَعلَّقُ بحقّ آدَمِيٍّ فَلَهَا ثَلاثَةُ شُرُوط: أحَدُها: أَنْ يُقلِعَ عَنِ المَعصِيَةِ. والثَّانِي: أَنْ يَنْدَمَ عَلَى فِعْلِهَا. والثَّالثُ: أَنْ يَعْزِمَ أَنْ لا يعُودَ إِلَيْهَا أَبَدًا.فَإِنْ فُقِدَ أَحَدُ الثَّلاثَةِ لَمْ تَصِحَّ تَوبَتُهُ.
وإنْ كَانَتِ المَعْصِيةُ تَتَعَلقُ بآدَمِيٍّ فَشُرُوطُهَا أرْبَعَةٌ: هذِهِ الثَّلاثَةُ، وأَنْ يَبْرَأَ مِنْ حَقّ صَاحِبِها، فَإِنْ كَانَتْ مالًا أَوْ نَحْوَهُ رَدَّهُ إِلَيْه، وإنْ كَانَت حَدَّ قَذْفٍ ونَحْوَهُ مَكَّنَهُ مِنْهُ أَوْ طَلَبَ عَفْوَهُ، وإنْ كَانْت غِيبَةً استَحَلَّهُ مِنْهَا
“Mengerjakan taubat itu hukumnya wajib dari segala macam dosa. Apabila kemaksiatan itu terjadi antara seorang hamba dengan Allah Ta’ala saja, tidak ada hubungannya dengan hak seorang manusia yang lain, maka ia memiliki tiga syarat:
1⃣ Pertama hendaklah dia berhenti dari kemaksiatan tersebut.
2⃣ Kedua hendaknya dia merasa menyesal karena telah melakukan kemaksiatan tadi.
3⃣ Ketiga supaya berniat kuat untuk tidak akan kembali mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya.
❗Jika tidak terpenuhi salah satu dari tiga syarat tersebut di atas itu maka taubatnya tidaklah sah.
Apabila kemaksiatan itu ada hubungannya dengan sesama manusia, maka syarat-syaratnya itu ada empat macam, yaitu tiga syarat yang tersebut di atas dan keempatnya ialah supaya membebaskan dirinya dari hak orang yang dia ambil.
Bila itu berupa harta atau yang semisalnya, maka wajib dia kembalikan.
Bila berupa tuduhan zina atau yang semisal dengan itu, maka hendaklah dia meminta ditegakkan padanya hukum had atau dia meminta maaf.
Apabila itu berupa ghibah (gunjingan), maka hendaknya dia meminta penghalalan.”
Sekian nukilan dari Al Imam An Nawawi.
Bertaubatlah wahai saudaraku, mudah-mudahan Allah menerima taubatmu.
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ
“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya?” (At Taubah: 104).
✒ Ust Wira Mandiri Bachrun