Aksi Kapolsek Pati, Dilema Mengatasi Masalah Prostitusi
foto: detik.com
MUSTANIR.COM, Pati – Kapolsek Wedarijaksa, Pati AKP Rochana Sulistyaningrum belakangan menjadi pembicaraan hangat karena aksinya yang tak biasa. Demi membongkar kasus prostitusi, AKP Sulis rela menyamar menjadi pekerja seks komersil (PSK).
Hingga hari ini masalah prostitusi masih menjadi malapetaka besar bagi negeri ini. Pasalnya, perzinahan adalah salah satu penyakit masyarakat yang dapat menyebabkan turunnya murka Allah. Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ
Apabila zina dan riba telah tampak di suatu kampung, sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah bagi mereka. (HR ath-Thabarani dan al-Hakim). (www.nahimunkar.com)
Mengapa masalah prostitusi ini sulit dihilangkan?
Dalam buku Sistem Pergaulan Islam, An Nabhani menjelaskan, masalah ini terjadi akibat masuknya peradaban ala barat di negeri-negeri muslim pada saat melemahnya pemahaman umat. Sehingga banyak mata kaum muslimin yang silau dengan peradaban dan bentuk-bentuk fisiknya. Merekapun bertaqlid (membebek) pada produk-produk fisiknya dan berusaha mengadopsi peradaban barat yaitu pola pikir dan budayanya. Karena di mata mereka, produk-produk fisik dan peradaban ala barat ini merupakan sebuah kemajuan yang harus diteladani jika mereka ingin maju. (lihat: Taqiyuddin An Nabhani, Sistem Pergaulan Islam, hal 12)
Budaya liberalisme ala barat inilah akar permasalahan yang telah menyebabkan malapetaka umat ini terjadi. Kebebasan berpikir tanpa batas, kebebasan berekspresi merupakan akar masalah munculnya berbagai penyakit masyarakat di negeri ini. Di negeri ini orang bebas bergaul, bebas mengumbar aurat, bebas berzina asal suka sama suka, bebas melakukan apa saja asal tidak melanggar hak asasi orang lain.
Masalah prostitusi dan semua penyakit masyarakat akan bisa diatasi jika pemerintah menutup rapat-rapat pintu masuknya budaya liberal secara keseluruhan melalui langkah-langkah konstitusional serta menguatkan keimanan dan ketaqwaan tiap-tiap individu melalui sistem pendidikan dan sosial. Wallahu a’lam. [ysf]