Amerika Rekrut Malaysia Untuk Perangi Umat Islam atas Nama Terorisme
Amerika Rekrut Malaysia Untuk Perangi Umat Islam atas Nama Terorisme
Mustanir.com – Setelah Malaysia dan Amerika Serikat (AS) tandatangani kesepakatan (11/15) untuk memperkuat kerjasama proyek terorisme, tampak jelas bahwa Amerika sedang memanfaatkan ketundukan rezim Malaysia untuk mencapai tujuannya dengan dalih memerangi terorisme. Berdasarkan isi Perjanjian ini Kata Zahid Hamidi, Wakil Perdana Menteri, Malaysia dapat mengakses database AS terutama data “teroris” baik berstatus tersangka maupun terduga. Data tersebut berisi 1,2 juta sidik jari. Kerjasama ini untuk menghalangi mereka masuk malaysia serta mencegah Malaysia dijadikan pusat transit.
tidak diragukan lagi bahwa terorisme yang dimaksud Amerika adalah memerangi Islam dan umat islam serta menghalangi tegaknya negara umat islam yang akan menghabisi kepentingan Barat. Malaysia memiliki peran strategis hingga Amerika merekrutnya. Dalam lawatannya ke Malaysia saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2015 Barack Obama, Presiden AS mengatakan bahwa “Malaysia bisa memberikan dukungan luar biasa atas berbagai isu seperti mengatasi seruan menyesatkan yang telah menyebar dan diadopsi organisasi teroris di seluruh dunia”. pernyataan ini artinya Malaysia disuruh melakukan perubahan sesuai dengan visi Amerika dan mengajak masyarakat kepada ide-ide Amerika. Hal ini seperti “Islam moderat” yang dikampanyekan barat.
Dalam sambutanya di KTT ASEAN Najib Razak, Perdana Mentri Malaysia mengatakan ” langkah militer saja tidak cukup untuk mengatasi ekstremis ISIS maupun organisasi dan kelompok teroris lainnya di dunia. ” ia menegaskan bahwa ” perlu dikaji dan diteliti, mengapa masyarakat cenderung menyukai ide-ide ekstremis? hingga kita bisa menangani fenomena ini,” . ” tidak boleh lalai dan harus menunjukkan bahwa ideologi tersebut bohong .. “, paparnya. Lebih dari itu, pemimpin kedua negara tersebut telah sepakat membongkar ideologi teroris yang menyesatkan – menurut klaim mereka. bagaimana membongkar dan mengenal kesesatannya …? Maka tidak ada cara lain kecuali dengan kedustaan kampanye “Islam moderat” pesanan barat.
Perekrutan Malaysia demi layani Amerika, tampak ketika Malaysia memutuskan akan mengirim pakar khusus ke Australia Februari mendatang untuk proyek terorisme ini. Sebagaimana dilansir media Bernama Malaysia, Wakil Perdana Menteri Malaysia Dr Ahmad Zahid Hamidi menyatakan: “Para ahli yang ditugaskan berasal dari kalangan Polisi Kerajaan Malaysia, Departemen Penjara Malaysia, dan Departemen Urusan Islam Malaysia, serta akademisi universitas.” Ini berarti Australia (sekutu Amerika yang anti Islam dan umat islam) memanfaatkan Malaysia dengan dua rencana terkait: Pertama: Memerangi apa yang mereka sebut terorisme atau ekstremisme dan melenyapkannya; Kedua: Mengubah Islam dengan dalih reformasi sesuai rencana Tony Abbott mantan Perdana Menteri Australia dan sangat anti Islam.
Tidak diragukan juga bahwa Amerika ingin memanfaatkan dunia untuk melayani tujuan penjajahan mereka dengan dalih memerangi terorisme. Oleh karena itu, Pemimpin aliansi gemuk ini berusaha menundukkan antek-anteknya untuk melakukan apa yang Amerika tidak bisa lakukan sendiri dalam menghadapi revolusi Suriah pada khususnya, dan menghasut Eropa untuk berkontribusi dan berjalan bersama Amerika di beragam kepentingan masing-masing, terlebih setelah keberhasilannya dalam merekrut Rusia, Iran, dan Hizbullah di Lebanon. Inilah wajah Amerika saat ini yaitu mengumpulkan penguasa Muslim dalam satu aliansi untuk mengikuti Amerika dalam memerangi terorisme, seperti yang terjadi pada Konferensi Militer Anti Terorisme di Riyadh, dengan membentuk aliansi Islam melawan “terorisme”. tokoh agama juga mengajak dunia Islam untuk bergabung dengan aliansi busuk ini.
Dalam konteks ini juga, Amerika sudah merekrut negara Asia Tenggara, terutama negara-negara Islam seperti Indonesia dan Malaysia. Tampak juga rezim Indonesia telah menjalankan agenda Amerika. Indonesia tetap dalam cengkraman Amerika sejak era Soeharto, bahkan sejak akhir era Soekarno dan puncaknya pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY), di mana Indonesia telah melakukan kontrak kemitraan secara penuh dengan Amerika Serikat pada tahun 2010, termasuk kemitraan dalam memerangi terorisme, Indonesia juga melakukan kerjasama dengan NATO dan negara-negara sekutu Amerika seperti Iran, Mesir, Australia, dan lain-lain. Saat ini, Amerika mencoba mengaktifkan peran Malaysia. Sebagai strategi AS untuk memerangi terorisme dan menciptakan Islam moderat. Prosesi perekrutan Malaysia telah terlaksana secara sempurna.
Tidak diragukan juga bahwa penggunaan dua istilah: “Islam moderat” dan “memerangi terorisme” adalah strategi Amerika dan anteknya untuk menghalangi bersatunya umat Islam dan kembalinya Islam di kancah kehidupan, Allah SWT Berfirman:
( … وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ….(
„…mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup…“. (Q.S. AL-Baqarah [2]: 217)
Hal itu juga merupakan strategi untuk menjaga kepentingan penjajahannya. Dengan demikian, masuk aliansi Amerika atau kerjasama dengan mereka adalah kejahatan besar. haram hukumnya berpartisipasi dalam aliansi dan kerjasama penjajahan. siapa saja yang terlibat dalam aliansi di bawah kendali Amerika dari rezim diktator berarti mereka tidak malu kepada Allah dan Rasul-Nya serta kepada orang-orang yang beriman dan mereka juga membuat kerusakan di muka bumi. Allah SWT Berfirman :
( وَإِنْ كَادُوا لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذًا لاتَّخَذُوكَ خَلِيلا (٧٣) وَلَوْلا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلا (٧٤) إِذًا لأذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا (٧٥) (
“Dan Sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap kami; dan kalau sudah begitu tentu|ah mereka mengambil kamu Jadi sahabat yang setia. Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu Hampir-hampir condong sedikit kepada mereka, kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap kami“. (Q.S. Al-Isrâ‘ [17] : 73-75)
Kami memohon kepada Allah SWT untuk meneguhkan hati orang-orang yang beriman sebagaimana Rasul-Nya dan memberikan orang-orang yang menjadi antek Amerika dan koalisinya kelemahan hidup dan mati serta menggagalkan tipu daya mereka. Allah SWT Berfirman :
( … وَمَكْرُ أُولَئِكَ هُوَ يَبُورُ (١٠) (
“… dan rencana jahat mereka akan hancur“. (Q.S. Fâthir [35] : 10).