Bentrokan antara Militer Filipina dan Pejuang Tewaskan 7 Orang
Sebuah bentrokan terjadi antara militer Filipina melawan pejuang Islam di sebuah pulau terpencil selatan Mindanao, Rabu (25/02). Pertempuran yang berlangsung sepanjang hari itu menewaskan lima pejuang dan dua tentara, kata pihak
Pihak militer mengatakan menggunakan artileri dan helikopter tempur ketika mereka menekan kelompok Abu Sayyaf, yang disalahkan atas serangan teroris terburuk dalam sejarah Filipina baru-baru ini.
“Operasi kami sekarang dimaksudkan untuk benar-benar menghilangkan unsur tanpa hukum,” Ensign Chester Ramos, juru bicara satuan tugas militer di pulau Jolo di mana operasi berlangsung, kepada AFP seperti dilansir Bangkok Post.
Ia mengatakan bahwa pihak militer, polisi dan pemerintah daerah telah “mempoles” rencana mereka tahun lalu sehingga mereka bisa meluncurkan serangkaian serangan terhadap kelompok ini yang dimulai pada bulan Desember.
Sebuah “unit batalion” yang biasanya terdiri dari 500 tentara terlibat dalam pertempuran Rabu melawan sekitar 300 pejuang Abu Sayyaf, menurut kepala urusan publik militer di Manila, Letnan Kolonel Harold Cabunoc.
Dia mengatakan lima pejuang Islam dua prajurit tewas, serta sembilan lainnya luka-luka.
Pertempuran itu terjadi di dekat kota Patikul di Jolo, sebuah pulau berhutan lebat dengan mayoritas penduduk muslim yang telah menjadi basis dari Abu Sayyaf.
Itu terjadi setelah bentrokan lain pada 6 Februari di Jolo di mana militer mengatakan menewaskan sedikitnya delapan orang bersenjata Abu Sayyaf.
Pasukan khusus Amerika sudah lebih dari satu dekade membantu melatih pasukan Filipina untuk memerangi Abu Sayyaf.