Berkibarlah Bendera Rasulullah Saw.!

Berkibarlah Bendera Rasulullah Saw.!

Oleh: Umar Syarifudin

MUSTANIR.COM – Perang peradaban yang dipimpin oleh negara-negara Barat terhadap Islam adalah phobia tegaknya kembali negara Islam. Negara-negara besar menggunakan cara-cara barbarisme dan permusuhan ini untuk memprovokasi masyarakat agar memusuhi kaum Muslim, serta berusaha untuk mengaburkan hukum-hukum Islam dan citra kaum Muslim. Barat berkomitmen untuk melestarikan tindakan barbar dan nilai-nilai tercela.

Kebohongan seruan-seruan kebebasan yang senantiasa diteriakkan oleh negara-negara Barat, dan kegagalannya dalam mempraktekannya di depan kaum Muslim. Semua ini menegaskan bahwa seruan untuk kebebasan, terutama kebebasan beragama adalah seruan yang bertujuan untuk memerangi Islam dan mencabutnya dari hati kaum Muslim.

Tampak jelas pula bahwa memerangi Islam atas nama ekstremisme dan terorisme hanyalah pembenaran bagi berbagai politik dalam dan luar negeri negara-negara Barat. dengan semua ini negara-negara Barat berusaha untuk menciptakan jurang antara masyarakat di Barat dengan Islam. Rezim-rezim kufur Barat menjauhkan masyarakat Barat untuk dapat merasakan keadilan Islam. Padahal hanya Islam mampu meyakinkan akal dan sesuai dengan fitrah.

Sesungguhnya cahaya Islam yang agung akan menyingkirkan kegelapan peradaban Kapitalisme yang telah mengacaukan tatanan kehidupan dunia. Anda harus optimis, saat ini peradaban Barat benar-benar telah bangkrut meskipun negara-negara besar yang mengembannya memiliki kekuatan materi yang luar biasa dan mengontrol media-media lokal dan internasional. Peradaban Islam berabad-abad lamanya telah menyinari dunia dengan keadilannya. Bahkan hal itu disaksikan sendiri oleh kawan dan lawan.Islam mewajibkan seorang muslim untuk membela saudaranya muslim sampai ia merasa gembira karena kegembiraan saudaranya dan menderita karena derita saudaranya.

Islam tidak mempercayai ide-ide fantasi Barat. Islam menetapkan bahwa kehidupan, kehormatan, darah, kekayaan, agama, ras dan pikiran harus dilindungi oleh Negara Islam. Semua warga Khilafah dijamin hak-hak atas hal-hal itu, terlepas dari apakah mereka Muslim atau non-Muslim. Islam juga melindungi hak-hak non-Muslim untuk beribadah tanpa takut diintimidasi atau fitnah atas kepercayaan mereka. Oleh karena itu, terlarang bagi seorang Muslim untuk menghina kepercayaan non-Muslim, menumpahkan darah mereka, membahayakan tempat ibadah mereka dan menodai harta milik mereka.

Dalam perjuangan menuju kemenangan, sikap umat Islam haruslah mengangkat bendera Islam, serta menolak cara-cara rezim sekuler dan kezalimannya. Umat Islam harus sadar pentingnya persatuan dan membangun sikap politik atas dasar “Lā Ilāha Illalllāh, tidak ada Tuhan selain Allah”, dengan meninggikan rāyah (bendera)-nya di atas bendera-bendera dan simbol-simbol lainnya, menjadikan bendera (tauhid) ini sebagai standar persatuan Islam.

Al-Liwâ’ berwarna putih, bertuliskan Lâ Ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh warna hitam. Al-Liwâ’ diberikan kepada panglima (amir) pasukan atau komandan pasukan dan menjadi pertanda posisinya. Al-Liwâ’ berpindah-pindah mengikuti posisi panglima atau komandan itu. Dalil pemberian al-Liwâ’ kepada amir pasukan:

Nabi saw memasuki Mekah pada waktu Fathu Mekah dan liwâ’ beliau berwarna putih (HR Ibn Majah dari jalur Jabir)

Ar-Râyah berwarna hitam, bertuliskan Lâ Ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh warna putih. Ar-Râyah ada bersama para komandan divisi pasukan (batalyon, kompi, dan unit lainnya). Dalilnya, bahwa Rasul saw. di mana beliau adalah amir pasukan di Khaybar, bersabda:

Sungguh aku berikan ar-Râyah besok kepada seorang laki-laki yang melalui tangannya akan ditaklukkan (benteng), ia mencintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah dan Rasul-Nya mencintainya … lalu Beliau memberikannya kepada Ali ra. (Muttafaq ‘alayh).

Hendaknya janganlah umat terjebak oleh intrik dan penipuan yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah. Sebab Allah SWT membela orang-orang yang beriman: “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (TQS. Al-Hajj [22] : 38). Kita harus menyadari akan keburukan Barat, para pemikir dan media-medianya, serta mengerti dengan pasti akan niat buruknya terkait apa yang mereka promosikannya. Ketika mereka membuat solusi, selalu memprioritaskan kepentingannya dengan tujuan memperkuat hegemoni, intimidasi, memperkuat pengaruh para pemilik modal dalam menghadapi kerusakan permanen meski harus mengorbankan pihak-pihak yang lemah di antara mereka.

Ketika Anda mendengar pepatah “jarum jam tidak akan berputar kembali ke belakang”. Sementara, kita melihat kereta kembalinya Islam sedang mendekat dengan cepat dengan tegaknya Khilafah yang akan mengibarkan bendera al-uqāb, yang disulam dengan darah, umur, tenaga dan keikhlasan para pengemban dakwah. Khilafah akan memaksa setiap penguasa agar berlaku adil, dan menerapkan hukum-hukum Allah. Sehingga manusia akan hidup bahagia, jauh dari kezaliman, ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.

Kaum Kafir penjajah takut mendengar kata al-Khilafah Rasyidah apalagi pendiriannya. dalam konstelasi politik internasional mulai merasakan bahwa ajalnya sudah dekat. Selanjutnya akan berkibar rāyah (bendera) al-‘uqāb, bendera Rasulullah saw. membersihkan bendera-bendera perpecahan. Ya, hanya rāyah (bendera) al-‘uqāb saja yang akan dikibarkan, bukan bendera imperialisme. dan Khilafah akan datang dengan keadilan dan kemuliaan dalam waktu dekat, dari sisi yang tidak mereka perkirakan, atas izin Allah mengulangi yang terjadi pada kisah-kisah mereka dahulu:

dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan. (QS al-Hasyr [59]: 2) []

 

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories