Bisnis Syar’i, Bisnis Tangguh
Bisnis Syar’i, Bisnis Tangguh
Oleh: Haris Islam
Praktisi Bisnis & Islamic Business Coach
Mustanir.com – Apakah Anda memiliki sebuah bisnis? Apakah Anda sering memulai bisnis kemudian tidak lama Anda menutupnya? Atau Anda sering beralih-alih dalam bisnis? Jika pertanyaan-pertanyaan ini bagi Anda ‘gue banget’ maka Anda perlu menelaah kembali bisnis apa sebenarnya yang sedang Anda jalankan. Ada baiknya kita melihat darimana seharusnya sebuah bisnis itu dimulai agar memiliki daya tahan yang kuat, kokoh, tangguh dan terus berjalan tanpa terpengaruh oleh situasi dan kondisi di sekitarnya.
Ketika akan memulai sebuah bisnis penting bagi Anda untuk membuat pondasi yang kokoh terlebih dahulu. Dalam dunia business coach dikenal istilah KPI dalam meletakkan pondasi bisnis: Knowledge, Passion and Intention.
Pertama, Intention (niat). Kebanyakan pebisnis memulai bisnisnya dengan motivasi sekadar materi atau iming-iming keuntungan semata sehingga ketika keuntungan yang diharapkan tersebut tak kunjung datang mereka pun mulai merasa kelelahan bahkan putus asa. Sekarang mari kita lihat bagaimana menurut pandangan Islam? Islam membagi motivasi menjadi: Al-Quwwah Al-Madiyah (motivasi materi), Al-Quwwah Al-Insaniyah (motivasi kemanusiaan) dan Al-Quwwah Ar-Ruhiyah (motivasi karena Allah SWT). Al-Quwwah Ar-Ruhiyah adalah motivasi tertinggi derajatnya. Kita belajar bagaimana para sahabat ketika berjuang. Saat itu para sahabat rela meninggalkan harta bahkan keluarga mereka demi menyongsong panggilan Allah semata. Dari sini kita bisa memperoleh Intention apa yang paling kuat yang akan kita bangun terhadap bisnis kita. Oleh karena itu mari kita jadikan kembalinya kehidupan Islam dan kemuliaan kaum Muslimin menjadi intention bisnis kita. Apapun tantangan bisnis yang dihadapi, kita tidak akan pernah merasa bosan, capek atau bahkan putus asa karena demi kaum Muslimin dan kembalinya kehidupan Islam yang penuh berkah. Bisnis kita harus berhasil! Kita juga tidak akan merasa bersaing dengan “kompetitor” kita, justru kita akan merasa senang dengan keberadaan mereka karena mereka memiliki niat yang sama dengan kita yakni tegaknya Islam. Intention seperti inilah yang akan membuat diri kita passion (bergairah) dalam menjalankan bisnis.
Kedua, Passion (bergairah). Bisa diartikan kita akan tetap bersemangat dan senang menjalankan bisnis kita meskipun kita belum mendapatkan keuntungan. Justru pada saat ‘rugi’ kita harus bergairah agar kita benar-benar mengusahakannya sampai untung. Karena dengan untung itulah kita bisa berperan dalam perjuangan ini. Kenapa seperti itu karena tujuan dari keberhasilan bisnis kita more than just money. Dari sinilah energi bisnis kita tidak akan pernah padam.
Ketiga, Knowledge. Intention dan passion saja belumlah cukup, jika kita tidak memiliki pengetahuan sedikitpun dalam bisnis. Kita perlu memperkaya pengetahuan kita tentang dunia bisnis. Bukan hanya teknik dan strategi bisnis saja tapi juga hukum seputar aktivitas bisnis itu sendiri. Kita sadari bahwa tidak ada sejengkalpun perbuatan manusia yang tidak diatur dalam Islam. Karena itu hukum Islam yang mengatur hal-hal terkait bisnispun harus kita ketahui seperti aqad, syirkah dll.
Akhirnya, jika kita memang benar-benar mengingin-kan bisnis yang tangguh, tahan banting, penuh keberlimpahan dan keberkahan maka tidak ada jalan lain kecuali bisnis kita harus dibangun dengan Intention Islam, Passion Islam dan Knowledge Islam.[]