Seharusnya Ulama Menasihati Penguasa agar Menerapkan Islam Kafah, Bukan Demokrasi

MUSTANIR.net – Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) melahirkan 12 poin taujihat (pedoman) untuk Presiden dan Wakil Presiden, pimpinan MPR, DPR, DPD, para menteri Kabinet Merah Putih dan para pejabat tinggi setingkat menteri hingga kepala daerah.

Kegiatan yang mengusung tema “Mengokohkan Peran MUI Sebagai Pelayan Umat (khadimul ummah) dan Mitra Pemerintah (shadiqul hukumah) ini berlangsung pada 17—19 Desember 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Salah satu poinnya, yakni poin ke lima berbunyi sebagai berikut, “MUI mengharapkan semua pimpinan nasional dan daerah menjadi aktor utama, pemberi teladan, penggerak utama dalam memperkokoh dan mengamalkan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), sekaligus mencegah dan menindak aparat penyelenggara negara yang melakukan penyimpangan.”

Tanggung Jawab

Menanggapi poin ke lima tersebut, mubaligah Ustazah Kholishoh Dzikri mengatakan, demokrasi dan HAM bukan ajaran Islam, bahkan bertentangan dengan syariat Islam. “Seharusnya ulama bertanggung jawab memberikan nasihat atau taujihat kepada penguasa agar meninggalkan demokrasi, HAM, kemudian menerapkan hukum Allah subḥānahu wa taʿālā, dan mendakwahkan Islam kafah agar umat Islam paham terhadap kesempurnaan agamanya,” ucapnya kepada M News, Sabtu (4-1-2025).

Demokrasi, lanjutnya, menempatkan manusia sebagai pembuat hukum, penentu halal/haram, dan baik/buruk. “Konsep ini telah terbukti menghasilkan penataan kehidupan yang karut marut karena diatur oleh hukum buatan manusia,” katanya.

Ia menyampaikan, sementara Islam, menempatkan hak menetapkan hukum hanya kepada Allah subḥānahu wa taʿālā. Ia mengutip surah al-An’am ayat 57, “Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.”

Demikian juga dengan HAM, menurutnya, konsep yang tidak sejalan dengan Islam karena memberikan hak kebebasan pada manusia. “Sedangkan Islam menentukan manusia harus tunduk terhadap ketentuan Allah subḥānahu wa taʿālā,” pungkasnya. []

Sumber: M News

About Author

Categories