Bukti Lemahnya Pertahanan Israel Yang Kalah Dari Serangan Terowongan
Bukti Lemahnya Pertahanan Israel Yang Kalah Dari Serangan Terowongan
Mustanir.com – Militer penjajah Israel secara terpisah merilis beberapa kesaksian tentaranya saat perang ‘Ashful Ma’kul (Dedaunan yang Digerogoti Ulat)‘ tahun lalu ke Gaza yang menyisahkan ketakutan de ngan adanya terowongan bawah tanah.
Tak ada sesuatu yang bisa menghentikan aktifitas terowongan selagi penjajah Israel melancarkan agresi ke Gaza, para pejuang Palestina telah membuktikan kemampuannya mengejutkan musuh dan banyak merugikan Zionis-Israel.
Dalam pertempuran Asful Ma’kul tahun lalu, perlawanan Palestina menjadikan terowongan bawah tanah sebagai sarana untuk melancarkan serangan dan menculik serdadu Israel di Gaza, dan di wilayah yang diduduki Israel, di samping untuk mempertahankan sejumlah kota dan kamp pengungsian.
Seperti diketaui, Brigade Al-Qassam menggunakan terowongan seperti dalam operasi Dian Bayan Po antara pejuang Vietnam dan militer Prancis yang didukung Nato, dan terowongan dalam pembebasan China.
Operasi serangan pertama menggunakan terowongan dilakukan Al-Qassam pada September 2001, saat menghancurkan kawasan militer Termit, di dekat perbatasan Mesir-Palestina, disusul operasi terowongan pada Desember 2003 menyerang tugu militer Israel di kawasan perbatasan Mesir-Palestina dekat kamp Yibna kota Rafah.
Kemudian berkembang secara strategis pada 27 Juni 2004 saat Al-Qassam menggunakan terowongan untuk meledakan markas militer Israel di perlintasan Mathahin dekat perlintasan Abu Hauli, Utara Khan Younis.
Puncaknya terjadi dalam operasi penculikan serdadu Israel, Ghilad Shalit pada 2006, termasuk pada pertempuran Askul Ma’kul tahun 2014 lalu.
Tak Terlihat Musuh
Sementara itu, pengamat militer Washif Uraiqat dikutip PIC menegaskan, penjajah Israel mengakui terowongan perlawanan sebagai musuh tak terlihat, dan benteng kuat yang tak bisa ditembus. Terowongan digunakan sebagai sarana pertahanan dan untuk menyerang sasaran musuh, termasuk menculik serdadu Israel.
Terowongan digunakan untuk melancarkan serangan roket dan rudal, yang tak bisa dilihat musuh, dan menjadi saranan komunikasi dan trasportasi yang aman di antara para pejuang perlawanan.
Terowongan terhindar dari senjata tank dan udara, hal itu nampak jelas dalam keseharian pertempuran, setiap hari roket ditembakan dan berhasil menyasar garis pertahanan musuh.
Sedang pengamat militer Yusuf Syarqawi melihat, perlawanan Palestina menggunakan terowongan sebagai tempat perlindungan, dan menyembunyikan senjata.
Terowongan menjadikan posisis perlawanan lebih kuat dan mampu menyasar target musuh.
Dua Roket Baru
Sementara itu, Brigade Izzuddin al Qassam, sayap militer Gerakan Hamas, baru-baru ini mengumumkan masuknya dua roket generasi baru yang akan membantu Brigade al Qassam dengan spesifikasi yang canggih.
Jurubicara Brigade al Qassam Abu Ubaidah mengatakan Rabu malam dalam konferensi pers di Gaza, “Dua roket baru ini menggunakan nama syahid Muhammad Abu Syamalah dan Raed Athar. Waktu yang akan mengungkap efektivitas dan efisiensi keduanya.” (hidayatullah/adj)