Dalam Bibel Semua Nabi Berdosa
Dalam Bibel Semua Nabi Berdosa
Bibel di bagian Perjanjian Baru, yang diakui orang Kristen sebagai Injil, sesungguhnya memuat banyak kisah mu’jizat yang dilakukan Yesus. Dan inilah yang dijadikan dasar atau dalil bagi ‘keilahian’ Yesus. Atau dengan kalimat lain, inilah yang menjadi bukti bahwa Yesus memang tuhan.
Mukjizat Tak Berdosa
Tak berdosa adalah dalil Kristen yang paling penting yang berhubungan dengan pengakuan Yesus sebagai tuhan. Inilah dasar utama agama Kristen yakni terletak pada ketidak berdosaannya Yesus yang amat ekslusif. Jika Yesus Kristus tidak tak-berdosa atau jika ada orang lain tak berdosa seperti halnya Yesus, maka dalam dua kasus ini agama Kristen benar-benar telah jatuh terpuruk. Untuk itulah maka Rasulullah yang maksum dituduh dengan segala macam fitnah.
Demikian juga tentang nabi-nabi yang lain dalam Bibel diceritakan sebagai seorang manusia yang keji, bengis, cabul, pelaku maksiat, dll. Sebagai contoh:
Nabi Daud as, dalam Bibel dikatakan berzina dengan istri bawahannya. Bisa dilihat di: II Samuel 11:3-4.
Nabi Sulaiman as, dalam Bibel dikatakan menyembah berhala/berbuat syirik. Nabi Sulaiman disebut dalam Bibel sebagai Raja Salomo. (I Raja-raja 11:4-5)
Nabi Harun as, dalam Bibel dikatakan menyuruh kaumnya untuk menyembah berhala patung sapi. (Keluaran 32: 3-4).
Nabi Luth as, dalam Bibel dikatakan berzina dengan kedua anak perempuannya sendiri. Nabi Luth disebut dalam Bibel sebagai Lot. (Kejadian 19: 30, 33-35).
Nabi Nuh as, dalam Bibel dikatakan mabuk-mabukan sampai tak sadar diri dan terbuka auratnya. (Kejadian 9: 18-24).
Tak hanya para Nabi yang mendapatkan fitnah sedemikian rupa dalam Bibel Perjanjian Lama, tetapi juga sampai pada anak keturunan para Nabi. Misal, Yehuda (putra Nabi Yakub as) dikatakan Bibel telah menghamili menantunya sendiri (Kejadian 38: 13-19).
Amnon (putra Nabi Daud as) dikatakan Bibel telah memperkosa saudara perempuannya, Tamar (II Samuel 13:7-14).
Absalom (putra Nabi Daud as) dikatakan Bibel telah memperkosa gundik ayahnya (II Samuel 16: 21-23). ‘gundik’, memang istilah ini yg dipakai dalam Bibel.
Ruben (putra tertua Nabi Yakub as) dikatakan Bibel telah melakukan hubungan badan dengan Bilha, gundik ayahnya (Kejadian 35:22)
Semua kisah diatas diambil dari Perjanjian Lama, yang didalamnya dimuat kisah para nabi yang kesemuanya dituduh sebagai orang berdosa. Sedangkan dalam Perjanjian Baru yang dimuat adalah kisah sejak kelahiran Yesus hingga hari kiamat. Yesus digambarkan sebagai sosok suci ‘Tak Berdosa’. Karena tidak mungkin ‘tuhan’ berbuat dosa, maka semua orang lain harus berdosa dan tidak boleh satupun menyamai ketidakberdosaan Yesus.
Dosa Warisan
Perbedaan utama antara Kristen dan Islam adalah, Kristen mengajarkan bahwa setiap anak dilahirkan berdosa sementara Islam mengajarkan bahwa setiap anak yang dilahirkan tak berdosa, suci. Menurut Kristen, karenanya seseorang tak ada gunanya untuk mencoba berbuat baik dan menyempurnakan diri dan berjalan di jalan kebenaran dan kebajikan. Karena dosa itu sudah melekat di dalam fitrah manusia dan orang itu hanya bisa diselamatkan dengan ditebus oleh Anak Tuhan.
Pandangan ini sangat tidak masuk akal. Manusia yang dilahirkan berdosa, atau bila dosa itu telah melekat di dalam fitrah manusia, ini artinya ajaran Kristen memandang fitrah manusia sangat rendah serta hina sekali.
Dengan dasar inilah doktrin Kristen mengajarkan bahwa seseorang anak yang mati sebelum dibaptis harus dibakar di neraka terlebih dulu karena kesalahan itu. Doktrin semacam ini tak bisa dibayangkan oleh orang yang percaya bahwa anak-anak itu belum mengerti apa-apa.
Tetapi yang mengejutkan, justru Yesus mengakui bahwa anak-anak adalah suci tanpa dosa. Inilah Bibel, penuh inkonsistensi ayat satu dengan yang lainnya. Ayat ini juga bertentangan dengan konsep dosa warisan yang ditegakkan Gereja.
“Biarkan anak-anak itu dan jangan melarang mereka datang kepadaku, karena orang-orang yang seperti inilah penghuni kerajaan di sorga” (Matius 19:14).
Sehingga bisa kita simpulkan, dalam Islam konsep nabi adalah manusia pilihan Allah SWT di zamannya yang menjadi pemimpin, penyeru umat manusia kepada agama Allah. Manusia diciptakan dalam kondisi suci, fitrah manusia dibangkitkan ke tingkat yang lebih mulia dengan menyatakan kesuciannya. Sementara di dalam Kristen, semua nabi adalah pelaku maksiat bukan pembimbing manusia justru lebih (maaf) bejat ketimbang manusia lainnya. Dari konsep dosa warisan, manusia justru dihinakan ke tingkat yang serendah-rendahnya dengan menyatakan dosa yang telah melekat.
Sehingga disinilah dibutuhkan adanya seorang yang suci guna menebus dosa manusia, itulah Yesus. Jika Yesus pernah berdosa maka dia tidak bisa menyelamatkan seluruh manusia. Karena Yesus tak berdosa dan bisa menyelamatkan seluruh manusia, maka dia pastilah Tuhan. Demikian konsep dalam Kristen, yang sudah tentu, cepat atau lambat, pasti ditinggalkan oleh dunia beradab.
Islam mengajarkan bahwa setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan suci murni, bahkan lebih maju lagi, Islam memberikan tuntunan serta aturan yang tetap agar kesucian itu tetap terpelihara. (sumber)