Demo Buruh Di Perancis Berakhir Ricuh

Demo Buruh Di Perancis Berakhir Ricuh

Mustanir.com – Hampir seluruh wilayah Prancis, Kamis kemarin, 26 Mei 2016, disesaki pengunjuk rasa dari kelompok buruh, menyebabkan sedikitnya 77 orang ditahan polisi. Menurut taksiran aparat keamanan, sekitar 18 ribu demonstran memenuhi ibu kota negara.

Di Paris, para pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti-pemerintah disertai bunyi sirene di belakang mereka. Demonstran bergerak dari sebelah timur alun-alun Bastille menuju Ibu Kota. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke arah demonstran untuk menghentikan langkah mereka dan menahan sejumlah orang akibat perusakan properti.

Sebelumnya, pekerja dari 19 pembangkit listrik tenaga nuklir menyatakan bergabung dengan karyawan pengelola minyak dan jaringan kereta api untuk menentang pemerintah. Dalam aksi tersebut, mereka menuntut pemerintah menutup kilang minyak dan memaksa pemerintah menyiapkan cadangan bahan bakar strategis.

“Pemogokan pekerja listrik negara menyebabkan pemadaman bergilir di seluruh Prancis,” tulis Al Jazeera, Jumat, 27 Mei 2016.

Al Jazeera melaporkan, aksi turun ke jalan itu dilatarbelakangi kemarahan kaum pekerja terhadap pemerintah karena memberi kemudahan kepada pengusaha mempekerjakan dan memecat karyawan, serta melemahkan kekuatan serikat pekerja.

“Para pekerja mengatakan tidak ada kompromi hingga pemerintah membatalkan undang-undang perburuhan yang baru,” ujar Natacha Butler dari Al Jazeera yang melaporkan dari Paris. (tempo/adj)

Komentar Mustanir.com

Negeri pencetus demokrasi malah berakhir tidak demokratis. Ya, memang demikianlah demokrasi. Hanya manis di bibir tapi tidak pada faktanya. Anehnya masih saja ada yang menganggap bahwa demokrasi merupakan jalan kebangkitan dan kemajuan. Padahal sebaliknya, demokrasi hanya membawa kepada kerusakan.

Wahai kaum muslimin, sesungguhnya kaum muslimin hanya akan mulia dengan menggunakan Islam. Cukuplah Syariah dan Khilafah sebagai sistem pengatur kehidupan bagi manusia. Sebuah sistem yang berasal dari Allah Ta’ala, Sang Pencipta Manusia.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories