Empat Tokoh GIDI Mangkir Dari Panggilan Polda Papua
Empat Tokoh GIDI Mangkir Dari Panggilan Polda Papua
Mustanir.com – Empat pentolan organisasi teroris Kristen Gereja Injili di Indonesia (GIDI) batal memenuhi panggilan penyidik Polda Papua pada Senin (27/7). Pembatalan pemeriksaan keempat orang itu diikuti oleh surat yang ditandatangani Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo. Surat itu berisi bahwa keempatnya belum bisa memenuhi panggilan penyidik karena masih melakukan mediasi dan penggembalaan terhadap jemaat dalam rangka proses penyelesaian perselisihan di Karubaga, Tolikara.
Direktur Reserse dan Kriminal Polda Papua, Kombes Pol Dwi Riyanto mengatakan surat tersebut ditandatangani langsung oleh Presiden GIDI, Pendeta dorman Wandikbo tertanggal 26 Juli, lengkap dengan kop surat dari Badan Pekerja Pusat GIDI.
“Surat diantar langsung oleh salah satu kuasa hukum petinggi GIDI yakni Olga Hamadi,” katanya di Jayapura sebagaimana dikutip Detik pada hari itu.
Dwi mengatakan, penyidik Polda Papua akan meminta keterangan kepada keempat petinggi GIDI terkait pelaksanaan seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Pemuda GIDI. Acara itu sebelumnya dijadwalkan pada 22-27 Juli, namun dimajukan menjadi tanggal 15-19 Juli.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende menyebutkan bahwa empat pentolan GIDI akan diperiksa mulai Senin 27 Juli, hari ini. Mereka adalah Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo, dua orang yang melakukan penandatanganan surat larangan Sholat Id di Tolikara, yakni Pendeta Nayus Wenda, selaku Ketua GIDI Tolikara dan sekretarisnya Marthen Jingga, serta ketua I panitia KKR, berinisial YJ.
Salah satu pengacara petinggi GIDI, Olga Hamadi, SH mengatakan pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Direskrimum Polda Papua untuk terus melengkapi data.
“Kami belum bisa berkomentar banyak karena masih terus melakukan koordinasi. Para petinggi GIDI dibantu tim kuasa hukum dalam menghadapi panggilan ini,” jelasnya. (aln/adj)