Gereja Dijaga tapi Khilafah ditolak, Tidak Malu Terhadap Syariat?
Gereja Dijaga tapi Khilafah ditolak, Tidak Malu Terhadap Syariat?
Mustanir.com – GP Ansor dan Banser dengan tegas menolak penegakkan khilafah. Menurut kedua organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) tersebut ideologi khilafah mengancam keutuhan NKRI.
Menyikapi hal itu, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ustadz Ismail Yusanto menyayangkan hal tersebut. Mengapa penegakkan khilafah yang merupakan bagian dari syariat Islam ditentang?
“Saat ini Indonesia diancam oleh kapitalisme, liberalisme, oleh dominasi Cina, korupsi, termasuk Kristenisasi, ini yang ada. Kenapa bukan ini yang mereka persoalkan?” kata Ustadz Ismail Yusanto kepada Panjimas.com, Selasa (19//4/2016).
Di sisi lain, Ustadz Ismail Yusanto juga heran, dengan para penganut Kristiani, mereka begitu dekat. Bahkan gereja mereka pun dijaga saat perayaan Natal. Sementara, dengan saudara sesama Muslim seperti HTI justru sebaliknya.
“Yang kita heran itu, kenapa terhadap sesuatu yang jelas bertentangan dengan Islam, Kristen itu kan bertentangan Islam, tapi mereka jaga gereja. Sementara acara-acara kita malah mereka ganggu, katanya rahmatan lil’alamin?” tanyanya.
Padahal, seperti disebutkan sebelumnya, aksi kristenisasi di Indonesia begitu marak dan menjadi ancaman bagi NKRI.
Jubir HTI berharap, GP Ansor dan Banser bisa bersikap obyektif. Ia pun mengajak untuk duduk bersama dan bedialog, bukan menebar ancaman.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas meradang menanggapi beredarnya kabar tiga orang membentangkan poster bertulis ajakan untuk kembali menegakkan negara khilafah di depan Masjid Jami’ Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Ia menginstruksikan untuk menangkap dan mengamankan siapa saja yang menebar paham radikal baik secara langsung ataupun melalui poster.
Hal senada juga disampaikan Komandan Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Satkornas Banser) H Alfa Isnaeni.
Ia secara tegas meminta seluruh anggotanya untuk membersihkan spanduk, poster, pamflet, dan sebagainya yang mempropagandakan sistem khilafah, serta menebar paham radikalisme.
Banser, kata Alfa, harus menangkap dan mengamankan oknum yang menebar radikalisme serta menolak eksistensi NKRI, seperti diinstruksikan oleh Ketua Umum GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas.
Lebih dari itu, puluhan Banser Rembang menggelar aksi damai di sepanjang bundaran tugu adipura menyuarakan penolakan terhadap syariah dan khilafah. Komandan Satkorcab Banser Rembang H Zainal Arifin menyampaikan, Banser siap pasang dada untuk memerangi para pendukung khilafah jika itu perlu dilakukan. (panjimas/adj)