
Islam dan Politik Tidak Boleh Dipisahkan
MUSTANIR.net – Definisi politik adalah pengaturan urusan umat di dalam dan luar negeri. Politik dilaksanakan oleh negara dan umat, karena negaralah yang secara langsung melakukan pengaturan ini secara praktis, sedangkan umat mengawasi negara dalam pengaturan tersebut.
Pengaturan urusan umat di dalam negeri dilakukan oleh negara dengan menerapkan ideologi (mabda) di dalam negeri. Inilah yang dimaksud politik dalam negeri.
Ada pun pengaturan urusan umat di luar negeri yang dilakukan negara adalah dengan mengadakan hubungan dengan berbagai negara, bangsa, dan umat lain, serta menyebarkan ideologi ke seluruh dunia. Inilah yang dimaksud politik luar negeri.
Memahami politik luar negeri adalah perkara yang penting untuk menjaga institusi negara dan umat, dan merupakan perkara mendasar agar mampu mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Juga merupakan aktivitas yang harus ada untuk mengatur hubungan umat Islam dengan umat lainnya dengan benar.
Tatkala umat Islam mempunyai tugas mengemban dakwah Islam kepada seluruh umat manusia, mereka harus melakukan kontak dengan dunia, dengan menyadari sepenuhnya keadaan-keadaan mereka, memahami problem-problemnya, mengetahui motif-motif politik berbagai negara dan bangsa, dan mengikuti aktivitas-aktivitas politik yang terjadi di dunia. Umat Islam juga harus memperhatikan khithah (rencana strategis) politik berbagai negara, tentang uslub-uslub (cara) mereka dalam mengimplementasikan khithah tersebut, tata cara mereka melakukan hubungan satu sama lain, dan manuver-manuver politik yang dilakukannya.
Karena itu, umat Islam harus memahami hakikat konstelasi politik di dunia Islam berdasarkan kerangka pemahaman tentang konstelasi internasional (al-mauqif al-duali).
Jadi, pengertian politik tak sesempit hanya ditafsirkan dalam urusan memilih capres, mendukung capres, memilih caleg, memilih partai, atau hal-hal lain yang berkaitan pemilu. Dalam konteks ke-Indonesia-an, politik juga termasuk mengontrol kinerja eksekutif, mengawasi DPR, memahami alokasi APBN, mengkritik dana cuci uang di Kemenkeu sebesar Rp 349 triliun, mempersoalkan pelemahan KPK, membela ulama yang dikriminalisasi, mempersoalkan ijazah palsu presiden, menuntut pengusutan kasus BLBI, kasus Century hingga kasus korupsi Jiwasraya, dan segala hal yang berkaitan dengan kemaslahatan rakyat lainnya.
Adalah salah besar jika politik an sich dipahami dengan memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo, menjadi Relawan Anies, membentuk posko pemenangan Prabowo, atau aktivitas politik praktis lainnya terkait gawe pilpres 2024.
Dalam Islam, aktivitas dakwah khususnya dakwah kepada penguasa agar menerapkan syariat Islam adalah aktivitas politik yang agung. Esensi dari politik Islam adalah untuk menegakkan hukum Allah subḥānahu wa taʿālā di muka bumi, melalui tegaknya institusi khilāfah. []
Sumber: Abulwafa Romli