Islam Menjadi Bola Panas di Pemilu Amerika

Islamophobia_Ridz

Islam Menjadi Bola Panas di Pemilu Amerika

Mustanir.com – Media massa di Amerika Serikat mulai memanaskan isu-isu terkait pemilihan presiden yang akan digelar pada November 2016 mendatang. Salah satu isu yang seringkali menjadi ‘bola panas’ bagi calon kandidat Presiden AS adalah identitas Islam dan relasinya dengan Islam.

Dilansir Rabu (7/10), salah satu calon Presiden Republik Ben Carson menegaskan, AS lebih baik bila tanpa komunitas muslim.

“Seorang Muslim dilarang menjadi Presiden AS,” ujarnya. Manajer kampanye Ben Carson pun menyampaikan pernyataan kandidatnya ini kepada The Huffington Post.

Ia menilai, hanya Islam yang menganggap umat agama lain boleh agama lain boleh diperangi.

Penolakan keras bagi capres yang memiliki relasi terhadap Islam juga disuarakan Donald Trump capres dari Partai Republik yang menuduh Obama adalah seorang Muslim. Penyataan anti Islam para kandidat capres AS ini selalu menjadi bahan kampanye pemilu di media AS sejak  9/11.

Dalam jajak pendapat terbaru oleh Pew Research dan The New York Times menunjukkan bagaimana kampanye negatif calon presiden dari Republik melihat Muslim.

Namun, saat ini kampanye Islamofobia tersebut dilakukan secara terbuka, bahkan oleh kandidat dari capres partai Republik yang dikenal sangat anti terhadap Islam secara terang terangan. (rol/adj)

Komentar Mustanir.com

Gelombang Islamophobia yang semakin besar di Eropa dan Amerika setidaknya disebabkan karena dua faktor. Pertama adalah stigma negatif dari media massa sekuler dan politisi sekuler. Seperti contohnya kasus diatas. Yang kedua adalah karena ketidaktahuan masyarakat Eropa dan Amerika terhadap Islam, sehingga dengan mudah menerima segala macam informasi yang berasal dari media massa Sekuler tanpa filter sama sekali, yang padahal informasi tersebut lebih banyak informasi yang salah mengenai Islam. Akhirnya muncullah Islamophobia di tengah masyarakat Eropa dan Amerika.

Mencermati kasus diatas, kita perlu tahu bahwasanya isu Islam yang dibawa dalam pemilu Amerika tidak lain hanyalah strategi marketing para politisi Sekuler untuk mendulang suara dari para pemilih, yang tidak lain adalah rakyat Amerika yang telah terdoktrinasi dengan stigma negatif terhadap Islam. Tentu isu Islam ini akan sangat menjual jika para politisi ‘seolah-olah’ bermusuhan dengan Islam, padahal, kepentingan yang ada di kampanye mereka, hanyalah sebagai -yang tadi saya sampaikan- strategi marketing belaka. Kebanyakan politisi tidak paham dan tidak mengerti Islam itu sendiri apa.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories