Jelang Ujian Nasional, Ratusan Pelajar Berdoa di Makam Gus Dur
Jelang Ujian Nasional, Ratusan Pelajar Berdoa di Makam Gus Dur
Mustanir.com – Menjelang Ujian Nasional (Unas) SMA dan sederajat, makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng Jombang didatangi ratusan pelajar. Mereka berdoa secara khusuk agar diberi ketenangan dalam mengerjakan soal-soal ujian.
Para pelajar tersebut datang secara rombongan. Ada yang menggunakan bus dan dipimpin guru, ada pula yang datang bereklompok-kelompok tanpa disertai guru. Begitu masuk pesantren Tebuireng, mereka langsung berdoa di makam tokoh humanisme dan pluralisme tersebut.
Teuku Azwani, petugas protokoler Ponpes Tebuireng mengungkapkan, meningkatkan peziarah dari kalangan siswa SMA dan sederajat itu sejak sepekan terakhir.
Baik dari Jombang sendiri maupun daerah di luarnya.
“Puncaknya, Minggu tadi pagi. Ribuan santri Ponpes Tebuireng dan sekitarnya yang juga siswa MA (Madrasah Aliyah) istigosah,” ujar Azwani, Minggu (12/4/2015).
Menurutnya, rata-rata sehari sebanyak dua bus rombongan pelajar.
“Kalau dari Jombang biasanya berombongan menggunakan sepeda motor atau minibus. Mereka berbaur dengan ribuan peziarah umum,” kata Azwani.
Aisyah, salah satu pelajar MA Ponpes Tarbiyatun Nasyiin Paculgowang, Diwek, Jombang, mengaku dia bersama 8 temannya peserta Unas sengaja datang ke makam Gus Dur atas inisiatif sendiri. Itu dilakukan, untuk mencari ketenangan dalam mengerjakan Unas.
Untuk kesuksesan Unas, Ais (panggilan akrab Aisyah), banyak upaya dilakukan. Selain rajin belajar, berdoa juga kenisacayaan.
“Berdoa ini tentu lebih afdol jika dilakukan di makam ulama besar seperti Gus Dur,” ungkapnya. Ais paham, tahun ini Unas bukan lagi penentu kelulusan. Namun demikian, menurutnya, Unas tetap penting.
Komentar:
Sesungguhnya kegiatan demikian dapat tergolong Syirik. Meminta doa kepada selain ALLAH. Menjadikan makam-makan sebagai berhala baru untuk menyaingi ALLAH.
Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”. Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ?.(QS.Al Maidah : 104 )
Diantara kesyirikan yang terjadi di negeri ini adalah :
Pertama : Mengekeramatkan kuburan
Fenomena mengkeramatkan kuburan adalah sebuah fenomena yang sangat mengerikan, sebuah malapetaka yang besar terjadi dinegeri ini. Diantara orang-orang yang mengeramatkan kuburan ada yang berdoa kepada mayyit, ada juga yang mencari barakah kepada kuburan, ada juga yang mencari keselamatan kepada kuburan dan yang lainnya dari kesyirikkan yang terjadi akibat mengaggungkan kuburan orang-orang yang dia anggap shalih.
Dan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Ummu salamah Radhiyallahu ‘anha menceritakan kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tentang gereja dengan patung – patung yang ada di dalamnya yang dilihatnya di negeri Habasyah (Ethiopia). Maka bersabdalah beliau:
“Mereka itu, apabila ada orang – orang shalih atau seorang hamba yang shalih meninggal dunia mereka bangun diatas kuburannya sebuah tempat ibadah dan membuat didalam tempat itu patung – patung. Mereka itulah sejelek- jeleknya makhluk dihadapan Allah .” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua : Berdoa dan beristighasah kepada selain Allah
Doa adalah ibadah termasuk doa adalah istighasah (memohon pertolongan setelah terjadinya musibah) ketika di tujukan hanya kepada Allah adalah sebuah ibadah yang sangat agung. Dan jika dipalingkan untuk selain Allah dalam perkara-perkara yang selain Allah tidak mampu adalah bentuk kesyirikkan akbar (besar).
Allah Subhaanahu wata’ala berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”.(Qs. Ghafir : 60)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Doa adalah ibadah” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)