Kabar Pertempuran Yaman Terbaru
Kabar Pertempuran Yaman Terbaru
Dua Bom Mobil Tewaskan 200 Orang di Yaman
Mustanir.com – Dua bom mobil mematikan meledak di ibu kota Sanaa dan kta di selatan Yaman, Selasa (7/7). Ledakan terjadi sehari setelah serangan udara dan bentrokan yang menewaskan hampir 200 orang.
Dalam sebuah pernyataan yang dipostig secara online, kelompok militan ISIS di Yaman mengaku bertanggung jawab dalam serangan di Sanaa tersebut. Ini menjadi serangan terbaru dari serangkaian tindakan kelompok Muslim Sunni garis keras terhadap Houthi Syiah yang menguasai ibukota.
Salah satu mobil bermuatan bom meledak di dekat sebuah rumah sakit di pusat kota Sanaa. Kantor berita yang dikendalikan Houthi mengatakan banyak korban tewas dan terluka. Sementara 10 lainnya tewas di al-Bayda.
Syiah Houthi mengatakan mereka memberontak terhadap pemerintahan yang korup. Sementara pejuang setempat mengaku bila mereka membela rumah mereka dari serangan Houthi. Sunni Arab Saudi mengatakan mereka membom Houthi untuk melindungi Yaman.
Serangan udara koalisi Arab juga terus menargetkan Houthi. Sedikitnya 176 pejuang dan warga sipil tewas dalam serangan udara di Yaman, Senin (6/7). Angka ini menjadi korban tertinggi yang jatuh dalam satu hari sejak serangan udara koalisi Arab lebih dari tiga bulan lalu.
PBB telah mendorong untuk menghentikan serangan udara dan pertempuran yang dimulai 26 Maret tersebut. Sebab, lebih dari 3.000 orang telah tewas karena koalisi Arab mencoba menghentikan Houthi menyebar di Yaman. (rol/adj)
Yaman Rehat Pertempuran Hingga Akhir Ramdhan
Mustanir.com – Milisi Houthi menyepakati jeda pertempuran di Yaman hingga akhir Ramadhan mendatang. Jeda pertempuran yang ditengahi oleh PBB tersebut memungkinkan pengiriman sejumlah bantuan kemanusiaan.
Dalam sebuah postingan di laman Facebooknya, Sabtu (4/7), Juru Bicara Milisi Houthi, Mohammed Abdul Salam mengatakan pertemuannya dengan utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed guna membahas jeda pertempuran. Pembahasan dilakukan pada Jumat (3/7).
Sebelumnya, Kamis (2/7), Departemen Luar Negeri AS juga menyerukan adanya jeda kemanusiaan selama Ramadhan. Jeda tersebut akan memberi kesempatan kepada kelompok bantuan internasional untuk mengirimkan makanan, obat-obatan dan bahan bakar.
Selain PBB dan AS, Uni Eropa juga menyatakan dukungan terhadap upaya yang ditempuh PBB. Mereka menuntut adanya kemudahan bagi masuknya kapal bantuan ke pelabuhan Yaman.
“Terkait jadwal dan durasi jeda pertempuran belum dibahas secara jelas. Namun, kami optimistis milisi Houthi dan koalisi Arab Saudi akan menyepakatinya dalam beberapa hari mendatang,” “ ujar Juru Bicara PBB, Ahmad Fawzi.
Seperti diketahui, kekurangan bahan bakar secara nasional telah menyebarkan penyakit dan penderitaan di Yaman. Menurut PBB, lebih dari 20 juta penduduk Yaman memerlukan sejumlah bantuan, terutama ketersediaan air bersih. (rol/adj)