Kalender Islam Harus Ada Kemajuan
Kalender Islam Harus Ada Kemajuan
Pakar Astronomi dari ITB, Prof. Dr. Ir. H. Muji Raharto berharap harus selalu ada progres-progres kemajuan yang jelas dalam pengkajian serta perumusan kalender Islam.
“Saran saya tentang pengkajian serta perumusan kalender Islam kedepan harus ada progres yang jelas, supaya ada kemajuan-kemajuan yang diraih,” kata Muji saat menjadi pembicara dalam acara Majelis Mudzakarah di Aula Buya Hamka Lantai 1 Masjid Agung Al Azhar Jakarta, Selasa (05/05/2015).
Muji mengungkapkan jika ormas Islam di Indonesia itu sangat ingin memiliki kalender Islam yang sama serta bisa dijadikan rujukan oleh umat Islam.
“Namun, bagaimana mengagendakan untuk bisa saling bersatu. Nah, ini yang tidak mudah,” tegas Muji.
Sementara, menurut Muji, umat Islam sebetulnya sudah selalu berupaya memperbaiki langkah-langkah untuk bisa saling bersama dan bersatu.
Meskipun demikian, masih menurut Muji, ada hal yang jauh lebih penting yakni bagaimana bisa mensosialisasi ke masyarakat terutama di sekolah-sekolah perihal kalender Islam.
“Sebagaimana saya mengawali kuliah sistem kalender. Dulu banyak yang mempertanyakan apa saja yang akan dipelajari, meski kenyataannya sampai sekarang (sistem kalender.red) itu justru menjadi salah satu mata kuliah di ITB,” ungkap Muji.
“Saya rasa sosialisasi ke masyarakat itu penting untuk menambah wawasan serta pengetahuan mereka tentang kalender Islam,” imbuh Prof. Muji.
Sementara itu, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Susiknan Azhari M.A mengatakan jika dirinya juga sepakat dengan Prof Muji yang menyatakan perlunya tahapan-tahapan yang serius dalam mengkaji dan merumuskan kalender Islam.
“Pertemuan pertama, apa yang telah dihasilkan terus ditindak lanjuti dan seterusnya seperti itu,” kata Susiknan.
Susiknan mengatakan bahwa namanya mengkomunikasi gagasan itu perlu waktu, planing dan upaya yang terus menerus.
“Pemenuhan kebutuhan umat tentang kalender Islam itu sudah dilakukan secara serius, seperti bahas masalah ikmanul rukyat, wujudul hilal dan lain sebagainya. Itu sudah dilakukan diskusi berkali-kali,” tegas Susiknan.
Namun menurut Susiknan kalau cuma diskusi dan diskusi (tanpa hasil yang progres) lalu besoknya lupa, itu tidak jelas. Hasilnya mungkin itu-itu saja meskipun ada info baru paling masih sekitar hasil tersebut.
“Maka perlu dibentuk grand design yang jelas dalam mengkaji serta merumuskan kalender Islam,” pungkas Susiknan. (rol/adj)