Kapolri Baru Diharapkan Presiden Dapat Reformasi Polri
Kapolri Baru Diharapkan Presiden Dapat Reformasi Polri
Mustanir.com – Seusai prosesi pelantikan Kapolri, Presiden Joko Widodo memberikan pesan kepada Jenderal Tito Karnavian.
“Dalam menghadapi tantangan yang makin berat ke depan, saya minta anda fokus pada dua hal,” ujar Presiden kepada Tito di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Presiden menyampaikan, hal pertama yang harus menjadi fokus Jenderal Tito selaku Kapolri baru yakni bagaimana menjaga persatuan, kekompakan, soliditas internal polri.
“Karena hanya dengan menjaga kekompakan, Polri akan memiliki fondasi yang kokoh dan kuat dalam menjalankann tugas yang diberikan negara,” ucap Presiden.
Kedua, Presiden mengatakan, Jenderal Tito Karnavian harus melakukan reformasi Polri secara menyeluruh dan dilakukan dengan konsisten.
Presiden mengingatkan kembali pernyataannya pada hari Bhayangkara ke-70 Polri, bahwa reformasi di tubuh Polri adalah kunci dalam menghadapi masalah di masa depan.
Reformasi harus menyeluruh, dari hulu sampai hilir.
Reformasi juga harus dilakukan mulai dari sistem rekruitmen sampai dengan pelayanan polri, mulai dari perubahan mental sampai perubahan perilaku setiap anggota polri.
“Saya ingin reformasi betul-betul konkret serta terlihat nyata dalam wujud pelayanan Polri kepada rakyat. Perbaiki layanan kepada masyarakat sehingga lebih mudah, lebih sederhana, tidak berbelit-belit, bebas pungli dan dengan prosedur yang jelas,” kata Presiden.
Presiden juga meminta kepada Kapolri baru untuk memberantas praktik mafia hukum serta memperkuat profefsionalisme Polri dalam menegakkan hukum dalam rangka menjamin kepastian hukum dan memenuhi rasa keadilan masyarakat. (tn/adj)
Komentar Mustanir.com
Sudah jelas Kapolri yang sekarang akan sangat sejalan dengan setiap kebijakan pemerintah rezim Jokowi yang demokrasi-liberal. Kebijakannya tentang Islam Politik dan sebagainya tidak akan semudah sebelumnya. Karena Kapolri yang saat ini merupakan salah satu musuh kaum muslimin, yang telah menghilangkan nyawa kaum muslimin dengan Densus 88 dan BNPT.
Penting juga untuk diperhatikan dalam pemilihan Kapolri, dia Islam atau tidak. Begitulah seharusnya, Islam memandang pemilihan calon pejabat publik. Yakni, siapa yang musuh dan mana yang lawan bagi Islam.
Wahai kaum muslimin, perhatikanlah bahwa kehidupan demokrasi-liberal bukanlah kehidupan yang Allah ridhoi meskipun itu nyaman. Kehidupan demokrasi-liberal adalah kehidupan dimana Syariat Allah dicampakkan dan kaum muslimin dihinakan. Kembalilah kepada Islam, wahai kaum muslimin.