Kaum Muslim Bekasi Protes Pembangunan Gereja Dengan Bakar Keranda Mayat
Kaum Muslim Bekasi Protes Pembangunan Gereja Dengan Bakar Keranda Mayat
Mustanir.com – Kaum muslimin di bawah naungan Majelis Silaturahim Umat Islam Bekasi (MSUIB) yang berdemonstrasi menolak pembangunan Gereja Santa Carla sempat baku dorong dengan Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) kantor Walikota Bekasi, di Jl. Ahmad Yani pada Senin, (10/08).
Kericuhan itu terjadi, dipicu penolakan perwakilan walikota untuk menemui massa aksi agar menjelaskan hasil putusan pertemuan mediasi di hadapan massa.
Koordinator massa MSUIB kemudian meminta agar pintu kantor walikota dibuka agar bisa menemui pihak walikota untuk berbicara langsung dengan massa.
“Tolong itu pintu dibuka saja,” teriak orator dari atas mobil komando.
Permintaan bertemu dengan pihak walikota, muncul setelah koordinator massa memberikan informasi bocoran hasil putusan pertemuan mediasi bahwa kasus Gereja Katolik Santa Carla akan diarahkan naik ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
“Pemerintah minta setelah diselidiki, nanti dibawa ke PTUN,” ungkap Ketua Laskar KUIB, Nanang Seno.
Selanjutnya, massa yang merangsek dihadang oleh pasukan bertameng, lalu terjadi dorong-dorongan yang berakhir dengan pukulan tongkat petugas dan perlawanan oleh massa.
Kericuhan tidak berlangsung lama, salah satu koordinator aksi di mobil komando menenangkan massa.
“Massa jangan anarkis, kita aksi damai,” kata Nanang Seno. “Pertemuan mediasi sendiri, hingga kini masih berlangsung. Perwakilan massa belum keluar dari kantor walikota Bekasi untuk memberikan penjelasan putusan.”
Massa juga sempat membakar dua keranda mayat bertuliskan nama Walikota Bekasi Rahmat Effendi.
“Ini sebagai simbol matinya, hati nurani Rahmat Effendi,” lontar salah seorang orator. (kiblatnet/adj)