Kedutaan Terbesar Australia di Bangun di Jakarta
Kedutaan Terbesar Australia di Bangun di Jakarta
Mustanir.com – Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop meresmikan gedung Kedutaan Besar Australia yang baru di Jakarta. Komplek kedutaan di Indonesia ini adalah pos diplomatik terbesar yang dimiliki negeri kanguru di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari kunjungan kerjanya ke Indonesia, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop meresmikan gedung Kedutaan Besar yang baru di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada (21/3).
Komplek Kedubes yang menempati lahan seluas empat hektare ini disebut Menlu Bishop sebagai pos diplomatik Australia terbesar yang ada di seluruh dunia. “Gedung ini melambangkan hubungan yang dekat antara Australia dan Indonesia yang juga melambangkan kekuatan serta kedalaman kerja sama kedua negara,” ujar Menlu Bishop dalam sambutan peresmian.
Ia lantas menceritakan, bangunan yang menelan anggaran sebesar Rp 4,15 triliun ini merupakan perpaduan ciri khas Australia.
“Gedung ini menggunakan teknologi yang canggih, memanfaatkan air hujan dan menggunakan sistem pemanasan air dengan tenaga surya. Sementara warnanya menunjukkan kekayaan mineral Australia seperti warna-wana tembaga, alumunium, kuningan. Tadi sebelum kita masuk ke ruangan inipun, pembukaannya juga dilakukan dengan upacara asap khas Aborijin,” jelasnya.
Direncanakan pasca insiden bom pada 2004, pembangunan gedung Kedutaan ini melibatkan ribuan tenaga kerja Indonesia, termasuk perusahaan kontraktor asal Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara RI, Pratikno yang hadir dalam peresmian itu menyebut, gedung ini memiliki arti khusus baginya.
“Selamat atas peresmian gedung baru yang sangat bernuansa Australia ini. Nuansanya mengingatkan saya pada Australia Selatan, tempat saya dulu menimba ilmu. Australia adalah mitra penting untuk Indonesia begitu pula Indonesia penting di mata Australia,” tuturnya.
Tak hanya menjadi komplek diplomatik terbesar milik Australia, selama pembangunannya, kedutaan ini juga tercatat di Guinness Book of Records Indonesia dan menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Semua itu diperoleh berkat upaya pemindahan empat pohon beringin tua selama proses pembangunan, yang disebut-sebut sebagai yang terbesar yang pernah dilakukan. (rol/adj)