Kisah Pengemis Pasuruan Bisa Daftar Naik Haji
Kisah Pengemis Pasuruan Bisa Daftar Naik Haji
Mustanir.com – Seorang pengemis asal Kelurahan Kepel, Kota Pasuruan, Moch Anshori (78 tahun) tidak pernah membayangkan jika suatu ketika ia akan berangkat ke Tanah Suci. Ia mengaku hanya menabung sehari sebanyak Rp 1.000 hingga Rp 5.000 yang telah ia lakukan sejak lama.
“Kalau ada rejeki saya nitip Rp 50 ribu,” katanya ketika ditemui kediamannya, Senin (25/8).
Ia mengatakan, meskipun dari pagi buta hingga larut malam hanya mengantongi uang tak lebih dari Rp 50 ribu, namun ia meyakini bahwa akan ada jalan untuknya menuju Tanah Suci. “Selain menjadi pengemis, saya juga harus mencari tambahan pemasukan dengan bekerja sebagai buruh tani, karena untuk menutup kebutuhan sehari-hari saja saya harus pontang-panting ke sana ke mari agar tidak berhutang kepada siapa pun,” ujarnya.
Menurut dia, ia mulai menyisihkan sebagian uang hasil memeras keringatnya sedikit demi sedikit, pada tahun 2003 lalu kemudian ditabung pada seorang tetangganya, Hanafi.
Selama menabung uang recehannya itu, ia tidak pernah menghitung berapa besar yang telah dikumpulkannya. Setelah enam tahun berjalan, ia baru mengetahui jika tabungannya telah mencapai sekitar Rp 20 juta.
“Saya ditemani anak angkat memberanikan untuk mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji,” ujarnya.
Kini setelah ia bisa melunasi seluruh ongkos naik haji, ia hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Tuhan. Empat ekor kambing yang menjadi satu-satunya harta kekayaan, telah dijual untuk menambah biaya keperluan ibadah haji.
“Saya telah terdaftar dan masuk daftar antrean calon haji. Untuk kapan berangkatnya, saya masih menunggu informasi dan berharap bisa segera naik haji, sedangkan untuk keseharian saya tidak pernah berubah untuk menjadi seorang pengemis maupun buruh serabutan,” tuturnya. (rol/adj)