Lebih Baik Perbaiki Ekonomi Daripada Ungkit Kaset Ngaji
Lebih Baik Perbaiki Ekonomi Daripada Ungkit Kaset Ngaji
Mustanir.com – Menanggapi pernyataan Jusuf Kalla yang ingin melarang pemutaran kaset ngaji di Masjid, Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Prof. Dr. KH Ahmad Satori Ismail menilai penggunaan kaset rekaman di masjid masih dibutuhkan masyarakat.
“Karena masyarakat masih butuh untuk diingatkan bangun pagi, maka sering kali beberapa masjid memperdengarkan ayat-ayat Al Qur’an di masjid agar jamaah cepat bangun,” ujar Kiai Satori Ismail kepada ROL, Senin(8/6/2015) yang dikutip oleh Mustanir.com .
Selain waktu Subuh, Satori mengatakan, rekaman ayat-ayat Al Qur’an juga sering kali diputar untuk mengingatkan orang-orang yang lalai akibat sibuk dengan kegiatan-kegiatan dunia. Menurutnya, hal yang telah berjalan bertahun-tahun di Indonesia itu merupakan hal yang positif.
Lebih lanjut Satori mengingatkan pemerintah agar lebih baik memperbaiki masalah ekonomi daripada mengungkit hal-hal yang sudah baik seperti kaset ngaji.
“Saya kira hal-hal yang seperti itu sudah baik, jangan diungkit-ungkit kembali. Justru sekarang ini yang perlu dipikirkan kembali adalah bagaimana agar bangsa ini terlepas dari problematika ekonomi, bukan masalah-masalah kecil seperti itu,” sarannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jusuf Kalla menilai kaset ngaji yang diperdengarkan di masjid-masjid mengganggu dan menjadi polusi suara. Oleh karena itu pihaknya berencana melarang pemutaran kaset ngaji.
Jusuf Kalla juga mengatakan bahwa pemutaran kaset ngaji tidak berpahala. Kalaupun berpahala, yang dapat pahala adalah orang Jepang selaku pembuat pemutar kasetnya.
“Yang ngaji cuma kaset. Kalau orang ngaji dapat pahala, kalau kaset dapat tidak? Ya, ada pahalanya, tapi yang dapat orang Jepang karena (memutar kaset) pakai Sony. Malah berdosa karena kita terganggu. Itu mengganggu saja. Polusi suara,” katanya. (rol/adj)
Komentar Mustanir.com
Daripada mengurusi urusan kecil seperti polusi suara, lebih baik fokus kepada pembebasan muamalah riba yang ada di tengah-tengah kaum Muslimin.