Mahasiswa Berselingkuh Dengan Kekuasaan?
Mahasiswa Berselingkuh Dengan Kekuasaan?
Aneh, BEM yang Niat Gulingkan Jokowi Berubah Haluan, Tanya Kenapa?
Rencana aksi mahasiswa untuk menggulingkan Joko Widodo pada 20 Mei mendatang mulai ada hambatan. Kini, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sudah ‘berbeda haluan’.
Melalui surat terbuka yang diterima TeropongSenayan pada Rabu (8/4/2015) Koordinator Pusat BEM SI Ahmad Khairudin Syam menegaskan bahwa demo itu tidak ada. Seruan aksi pada 20 Mei 2015 yang tersebar akhir-akhir ini di media sosial sebuah pembohongan.
“Ini adalah bentuk kebohongan dan klaim atas nama BEM SI yang bertujuan untuk mengkonstruksi dan membangun opini serta memprovokasi mahasiswa baik internal BEM SI maupun eksternal,” kata Ahmad.
Ia justru menyatakan sebaliknya, akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK.
“Kami menegaskan bahwa kami akan terus mengawal kebijakan pemerintah Jokowi-JK dengan Kajian Strategis yang Rasional tidak menggunakan asumsi atau opini semata,” jelasnya.
Ada apa ini, apakah gerakan mahasiswa sudah masuk angin? Ataukah upaya Jokowi menggembosi suara mahasiswa sudah berhasil? (teropongsenayan/adj)
Gerakan Terbelah, Mahasiswa Sudah Berselingkuh dengan Kekuasaan?
Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dari ibu kota hingga ke pelosok daerah membuka harapan sebagian publik. Apalagi mereka bertekad melakukan aksi besar-besaran untuk mengoreksi total pemerintahan Jokowi-JK pada 20 Mei mendatang.
Namun sayang, sebelum tanggal itu tiba, gerakan mahasiswa sudah mulai mengendor. Ada yang hendak melanjutkan tekad mahasiswa untuk mengepung Jakarta pada 20 Mei mendatang, namun ada pula yang keukeuh bertekad tidak ingin mengkritik Jokowi, bahkan ingin mengawal kepemimpinan Jokowi.
Di saat para aktivis, khususnya BEM se-Jawa sepakat serbu Jakarta, tiba-tiba Koordinator BEM SI Pusat Ahmad Khairudin Syam membuat pernyataan berbeda. Ia justru menyatakan bahwa ajakan aksi mengepung Jakarta yang menamakan BEM SI untuk menumbangkan rezim Jokowi, adalah bohong. Ia bahkan menyatakan bahwa BEM SI bertekad mengawal Jokowi hingga lima tahun ke depan.
Ada apa dengan elit BEM SI? Pikiran apa yang tengah berkelindan dalam diri para elit mereka? Apakah elit BEM SI telah berselingkuh dengan kekuasaan? Tidak diketahui secara pasti. Namun seruan-seruan aksi besar-besaran, salah satunya justru datang atas nama BEM SI.
Padahal, sebagian masyarakat berharap pada nurani mahasiswa untuk membela kaum mustadh’afin. Mereka menaruh harap pada gerakan mahasiswa. Kebijakan-kebijakan Jokowi yang menyengsarakan rakyat membuat mereka juga tidak ingin mempertahankan Jokowi lebih lama duduk di kursi empuk kekuasaan.
Lalu, apakah aksi besar mahasiswa pada 20 Mei mendatang hanya akan jadi pepesan kosong? (teropongsenayan/adj)
20 Mei BEM SI Terbelah: Gulingkan atau Selamatkan Jokowi
Setelah ramai diberitakan tentang rencana aksi besar-besaran mahasiswa pada 20 Mei, tiba-tiba secara mengejutkan Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Ahmad Khairudin Syam ‘berbelok arah’. Ia menyatakan siap mendukung dan mengawal kepemimpinan Jokowi.
Tidak diketahui pasti alasan Ahmad Khairudin sehingga menolak keras aksi mahasiswa yang hendak menggulingkan Jokowi. Padahal kebijakan-kebijakan Jokowi sejak memimpin dipandang hanya menyengsarakan rakyat.
Apakah BEM SI sudah ‘masuk angin’? Atau oknum-oknumnya saja yang ‘masuk angin’?
Namun rupanya BEM SI terbelah dan tidak satu suara. Di saat Ahmad Khairudin mengampanyekan dukung Jokowi, beberapa undangan dan seruan aksi untuk menggulingkan Jokowi yang juga mengatasnamakan BEM SI justru terus bertebaran, baik di sosial media maupun melalui broadcast BlackBerry Messenger.
Berikut seruan yang juga menamakan BEM SI:
Kami BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) mengajak kawan-kawan yang berada di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GEMA PEMBEBASAN), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Lembaga Dakwah Kampus ( LDK), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIMAHBUDHI), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan juga Seluruh Mahasiswa lainnya bergabung dalam aksi serentak pada 20 Mei 2015 dengan agenda:
TURUNKAN PRESIDEN JOKOWI
Yang telah mengingkari janji, kebijakannya sangat mencekik rakyat. Ayo, sudah saatnya mahasiswa bersatu untuk bangkit, jangan lihat latar belakangmu. Kita sama-sama rakyat indonesia yang merasakan semakin kesusahan.
Harga BBM, bahan pokok, gas, tarif dasar listrik, tarif kereta api naik terus. Tatanan hukum amburadul, nilai rupiah anjlok, hutang negara bertambah, intitusi Polri dan KPK gagal, konflik politik tak terkendali, biaya hidup makin mahal, tunjangan pejabat dinaikkan. Jokowi malah rajin blusukan ke luar negeri di saat rakyat indonesia semakin kesusahan.
Jika kamu merasa kehidupan akhir-akhir ini semakin susah dan merasa memang perlu PRESIDEN JOKOWI HARUS TURUN. Sebar pesan ini keseluruh kontakmu sebagai dukungan kpd mahasiswa dan pemuda untuk keselamatan indonesia.
Padamoe negeri kami berbakti.
Lalu mau ikut demo yang mana, dukung atau gulingkan? (iy)